Tara Basro Tampil Etnik dengan Sarung Tenun Sutra Khas Bugis di Praha

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Tara basro mengenakan lipa sabbe atau sarung khas Bugis di Praha/Foto: Instagram/Tara Basro

Tara basro mengenakan lipa sabbe atau sarung khas Bugis di Praha/Foto: Instagram/Tara Basro

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Semakin banyak selebritas Indonesia yang berpenampilan dengan sentuhan budaya lokal Nusantara ke acara internasional. Terbaru, aktris Tara Basro saat menghadiri Festival Film Karlovy Vary di Praha.

Kabar tersebut disampaikan oleh perempuan kelahiran 11 Juni 1990 ini melalui laman instagramnya. Saat itu Festival Film Karlovy Vary tengah memutar film Perempuan Tanah Jahanam yang dibintanginya.

"Selagi di Praha, eh kok paas bgt film Perempuan Tanah Jahanam diputar di film festival Karlovy Vary @kviff jadi kemarin sempet main kesana ketika pemutaran, yang lucu juga gak sengaja bajunya kembaran sama ade ipar @base.id @tanahjahanam," tulisnya di keterangan foto yang diunggah, Minggu 29 Agustus 2021.

Melalui foto tersebut, istri Daniel Adnan tampak stunning dengan penampilannya yang etnik memadukan jaket kulit hitam dengan lipa sabbe atau sarung tenun sutra khas Bugis warna fuschia mix hitam motif kotak.

Kemudian, Tara melengkapi dengan sepatu boots dan hand bag warna senada dengan jaket. Riasan tampak natural dengan nuansa brown. Senada pula dengan penampilan adik ipar dia, hanya bedanya adik ipar mengenakan kain batik sebagai pairing jaket.

Menariknya, kombinasi busana kekinian dan tradisional tersebut mencuri perhatian para followers-nya. Mereka mengagumi sarung yang dikenakan Tara tampak estetik dengan cara dilipit dan dipakai di ajang internasional.

Mengutip dari berbagai sumber nama lipa sabbe sendiri berasal dari bahasa Bugis yang artinya sarung sutera. Seiring perkembangan fashion, lipa sabbe juga dikenakan untuk dipadu padankan dengan outfit lainnya.

Dalam pemakaiannya, untuk perempuan Lipa’ Sabbe dikenakan sebagai bawahan dari baju bodo, biasanya salah satu ujung Lipa Sabbe’ dibiarkan menjuntai dan cukup dipegang menggunakan tangan kiri. Khusus untuk pertunjukan tari tradisional, umumnya Lipa’ Sabbe akan digulung di bagian punggung dengan simpul menyerupai kipas.

Pusat produksi sarung ini ada di Kota Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, hingga seringkali kain tenun Lipa’ Sabbe dikenal dengan nama Kain Tenun Sengkang, kota Sengkang merupakan ibukota Kabupaten Wajo.

Baca: Tara Basro Cerita Pembuatan Gaun Pengantin: Ini yang Paling Drama

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."