Pahami Sebab dan Akibat Dehidrasi pada Anak

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi anak minum air putih. Unsplash.com/Johnny McClung

Ilustrasi anak minum air putih. Unsplash.com/Johnny McClung

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Dehidrasi merupakan kondisi kehilangan air dalam tubuh. Dan, ternyata anak lebih rentan mengalami dehidrasi dibandingkan orang dewasa. Menurut dokter spesialis anak Himawan Aulia Rahman, Sp.A, anak-anak memiliki volume cairan lebih besar pada tubuhnya dibandingkan orang dewasa, sehingga lebih rentan dengan kondisi perubahan cairan di dalam tubuh.

“Pada bayi, sekitar 70 persen dari berat tubuhnya mengandung air. Sementara pada dewasa hanya 60 persen,” kata Himawan kepada di Jakarta, Kamis, 29 Juli 2021.

Dehidrasi bisa berbahaya bagi anak karena volume air atau darah untuk sirkulasi peredaran darah ikut berkurang. Kondisi tersebut juga turut memicu pasokan makanan dan oksigen pada sel-sel berkurang sehingga bisa menyebabkan komplikasi.

Selain proporsi cairan yang relatif lebih besar, anak bisa rentan mengalami dehidrasi karena metabolisme pada tubuhnya masih dalam proses pertumbuhan.

Faktor rasio perbandingan luas permukaan kulit terhadap berat badan pada anak yang relatif lebih besar dibandingkan dengan orang dewasa juga turut mempengaruhi tingkat kerentanan dehidrasi pada anak.

Terakhir, anak lebih rentan terkena infeksi, seperti diare, karena kekebalan tubuhnya belum matang. Penyakit diare merupakan pemicu dehidrasi paling umum pada anak.

“Penyebab dehidrasi pada anak itu bermacam-macam, namun umumnya bisa diakibatkan kehilangan cairan dari saluran pencernaan anak, yaitu lewat diare dan muntah,” jelas dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) itu.

Baca juga: Anak Jarang Minta Minum, Kenali Ciri Anak Dehidrasi

Himawan menyebutkan diare merupakan penyebab kematian nomor dua pada anak di bawah usia lima tahun yang terjadi di seluruh dunia setelah infeksi paru-paru atau pneumonia.

“Sebagian besar diare diakibatkan infeksi virus. Untuk mencegah dehidrasi berarti kita harus mencegah diare pada anak. Sudah ada imunisasi untuk mencegah diare, biasanya dilakukan sebelum usia 24 minggu atau 32 minggu,” terangnya.

Kehilangan cairan pada tubuh juga bisa terjadi pada saat anak mengalami demam, asupan cairan yang tidak cukup, cuaca panas atau terik, dan aktivitas berat yang dilakukan anak.

 Jadi, pastikan buah hati Anda tidak alami dehidrasi, ayah dan ibu.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."