Kenali 6 Jenis Diet Vegetarian, Ada Flextarian dan Vegan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi wanita diet. Freepik.com/Schantalao

Ilustrasi wanita diet. Freepik.com/Schantalao

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Diet vegetarian semakin populer, terutama selama beberapa tahun terakhir. Orang sering menganggap cara makan ini -menekankan makanan nabati daripada produk hewani- sebagai bagian dari gerakan nabati. Ada banyak alasan mengapa lebih banyak orang memilih pola makan vegetarian, dan beberapa variasi pendekatan cara makan ini.

Kebanyakan orang memilih untuk mengadopsi beberapa bentuk pola makan vegetarian atau nabati karena alasan kesehatan, lingkungan, atau etika. Variasi diet yang berbeda mungkin lebih selaras dengan tujuan dan etika pribadi Anda.

Sebelum memutuskan diet vegan, kenali dulu enam jenisnya agar bisa memilih sesuai kebutuhan Anda seperti yang dilansir dari laman Healtline, Selasa 20 Juli 2021. 

1. Diet vegetarian lakto-ovo

Beberapa orang menganggap diet lacto-ovo-vegetarian sebagai diet vegetarian paling tradisional. Dalam variasi ini, Anda tidak akan makan daging atau ikan, tetapi tetap memasukkan telur dan produk susu ke dalam makanan Anda.

Mengikuti diet lacto-ovo-vegetarian berarti memasukkan telur, susu, keju, mentega, yogurt, krim asam, es krim, dan produk susu lainnya ke dalam diet Anda, sambil mengecualikan semua daging yang berasal dari hewan, seperti daging sapi, ikan, ayam, dan babi.

2. Diet lakto-vegetarian

Diet lakto-vegetarian adalah diet nabati yang mencakup produk susu, seperti yang disarankan awalan "lakto". Variasi ini termasuk produk susu seperti susu sapi dan produk turunannya, termasuk keju, mentega, krim asam, yogurt, dan es krim. Diet ini tidak termasuk konsumsi semua daging, seperti sapi, babi, ayam, ikan, dan telur.

3. Diet vegetarian-ovo

Diet ovo-vegetarian tidak termasuk produk susu, tetapi memasukkan telur, seperti yang ditunjukkan oleh awalan "ovo". Selain mengecualikan daging dan ikan, diet ovo-vegetarian mengecualikan semua produk susu dan makanan yang dibuat menggunakan mereka, seperti susu sapi, keju, mentega, krim asam, yogurt, dan es krim.

Namun, seseorang yang menjalani diet ovo-vegetarian akan memasukkan telur dan hidangan telur, seperti telur orak-arik, telur rebus, dan omelet. Mereka juga dapat menggunakan telur dalam memanggang, seperti dalam muffin, kue, dan roti.

4. Diet flextarian

Diet flexitarian dirancang agar lebih fleksibel daripada diet vegan atau vegetarian yang ketat, seperti yang ditunjukkan oleh awalan "flexi". Diet ini menekankan manfaat makanan nabati dan mengizinkan sejumlah kecil produk hewani.

Prinsip utama diet flexitarian termasuk makan sebagian besar makanan nabati utuh, mendapatkan sebagian besar protein dari tumbuhan daripada hewan, membatasi tambahan gula dan makanan olahan jika memungkinkan, dan memasukkan daging dan produk hewani sesekali.

5. Diet pescatarian

Diet pescatarian adalah diet nabati yang mencakup ikan. Awalan ini berasal dari kata Italia "pesce," yang berarti ikan. Sementara seseorang yang menjalani diet pescataian akan mengonsumsi makanan berbasis ikan, seperti tuna, halibut, salmon, atau sushi, mereka biasanya menghindari daging lain, seperti daging sapi, ayam, atau babi.

Diet pescatarian menawarkan manfaat mendapatkan asam lemak omega-3 yang sehat dari ikan dan makanan laut. 

6. Diet vegan

Pola makan vegan adalah pola makan yang mengecualikan semua produk yang berasal dari hewan, termasuk semua daging dan ikan, produk susu, dan telur. Beberapa orang yang menjalani diet vegan juga memilih untuk mengecualikan madu karena diproduksi oleh lebah.

Pola makan vegan hanya didasarkan pada makanan nabati. Ini termasuk buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, biji-bijian, dan kacang-kacangan, termasuk kacang-kacangan, dan kacang polong.

Pola makan vegan dapat menggabungkan alternatif nabati untuk produk hewani tradisional, seperti susu nabati dan produk susu, pengganti telur nabati, dan pengganti daging nabati seperti tahu dan tempe.

Diet vegan cenderung rendah nutrisi. Untuk alasan ini, penyedia layanan kesehatan sering merekomendasikan vegan untuk mengonsumsi suplemen vitamin dan mineral tertentu, termasuk vitamin B12, zat besi, lemak omega-3, seng, dan banyak lagi.

Baca: Minuman Rendah Gula yang Enak dan Cocok Untuk Diet, Ini Pilihannya

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."