Cara Melatih Kemampuan Bersosialisasi Anak saat di Rumah Saja, Menurut Psikolog

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi ibu dan anak. Shutterstock

Ilustrasi ibu dan anak. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Sejumlah orang tua merasa khawatir selama beraktivitas di rumah saja dapat mempengaruhi kemampuan bersosialisasi anak. Ada beberapa orang tua yang risau anaknya akan takut bertemu orang baru, ada pula yang berpikiran anaknya bisa anti sosial. Termasuk Anda? Psikolog Pritta Tyas Mangestuti mengungkapkan tidak perlu khawatir, orang tua tetap bisa menstimulasi kemampuan sosial anak lewat permainan dan kegiatan sehari-hari di rumah.

Terlebih dahulu, psikolog menjabarkan ada banyak kemampuan sosialisasi anak yang bisa dilatih sejak dini, terutama balita. Salah satunya membiasakan anak untuk bergantian dan menunggu giliran.

"Misalnya kita bermain bola, setelah si kecil melemparkan (bola), si kecil belajar untuk memberikan gilirannya ke kita, kemudian bergantian lagi ke si kecil. Tampaknya sepele, tetapi ini salah satu keterampilan sosial yang bisa kita latih di rumah," jelas psikolog Pritta saat YouTube Live di Wyeth Nutrition Indonesia, Rabu, 7 Juli 2021.

Selain itu, empati si kecil juga termasuk kemampuan bersosialisasi. Pritta merekomendasikan latihan mengobrol dengan menggunakan boneka tangan.

"Saling bercakap-cakap, berbagi perasaan, 'apa yang kamu rasakan, apakah kamu merasa senang?' Atau bisa juga melalui permainan pura-pura atau pretend play. Misalnya bermain memasak, dokter, dan lain-lain. Dari pretend play itu, si kecil akan berlatih untuk memahami apa yang diperlukan orang lain," imbuh Pritta.

YouTube Live "Pentingnya memastikan tumbuh kembang anak sesuai tahapan usianya di masa new normal" di kanal YouTube Wyeth Nutrition Indonesia, Rabu, 7 Juli 2021. Foto: tangkapan layar YouTube.

Lebih sering mengkomunikasikan apa yang dirasakan orang tua kepada buah hati juga termasuk cara menstimulasi kemampuan bersosialisasi anak.

" 'Mama capek banget, udah pulang kerja atau habis kerja seharian di rumah. Enaknya mama dikasih apa, ya, biar capeknya hilang'. Si kecil akan berpikir mau ambilin minum atau mau dipijat. Ini salah satu kemampuan bersosialisasi, memahami apa yang dirasakan dan dibutuhkan orang lain," Pritta menjabarkan.

Baca juga: Tantangan Pengasuhan Anak di Masa Pandemi, Orang Tua Jangan Kebablasan Curhat

Menyoal minimnya interaksi anak selain dengan keluarga selama di rumah saja, ia mengungkapkan tidak perlu khawatir karena anak punya kemampuan beradaptasi yang cepat, menurut sejumlah penelitian.

"Si kecil itu punya kemampuan adaptasi yang luar biasa. Saat pandemi sudah selesai, dia sudah ada kesempatan (interaksi langsung dengan orang di luar rumah), mungkin dia butuh waktu satu atau dua bulan untuk agak kaku dulu. Tapi kemudian, situasi akan kembali normal," tuturnya.

Jadi, jangan lewatkan beberapa cara yang disarankan psikolog untuk melatih kemampuan bersosialisasi anak selama di rumah saja.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."