Menyusui Anak saat Positif Covid-19, Alice Norin Belajar dari Mona Ratuliu

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Aktris Alice Norin dan anaknya/Instagram - @alicenorin

Aktris Alice Norin dan anaknya/Instagram - @alicenorin

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Aktris Alice Norin membagikan kabar dirinya positif Covid-19 pada tangal 27 Juni 2021. Alice membandingkan saat terakhir melihat kabar positif adalah saat mengetahui kehamilan keduanya. Menurut Alice, dia sudah mulai merasakan gejala sejak Jumat pekan lalu, namun dua kali melakukan tes hasilnya negatif. Sampai akhirnya, ia kembali melakukan tes dan dinyatakan positif. “Kena juga guys. Kemungkinan sudah dua mingguan, tapi baru positif sekarang,” tulisnya 1 Juli 2021. Ia meminta siapapun yang pernah bertemu dengannya selama dua pekan terakhir untuk melakukan swab.

Alice Norin memiliki seorang bayi yang masih berusia kurang lebih sembilan bulan, Alana. Alice juga bercerita kepada Mona Ratuliu bahwa dirinya tidak bisa memompa lagi karena ASInya tidak cukup. "Sempet lebih banyak pompa dan kasih botol karena kesibukkan. Aku sampe ke dokter laktasi, katanya kamu nggak bisa, kamu kalau menambah ASI harus dibanyak breaastfeeding secara langsung," kata Alice Norin saat melakukan live instagram bersama Mona Ratuliu pada tanggal 1 Juli 2021.

Namun anak Alice Norin, Alana sudah sering minum menggunakan botol, saat melakukan ASI secara langsung digigit-gigit sampai berdarah. Alice Norin bercerita ia sudah melakukan berbagai macam cara agar ASI-nya bisa keluar, sayang tetap tidak terpengaruh. Alice Norin tidak menyerah dan menggunakan sambungan yang berbahan silikon dan berbentuk seperti dot untuk menyusui sang anak. "Perjuangan ibu-ibu ya," kata Mona Ratuliu. Dan akhirnya berhasil menyetok beberapa botol dan bisa beraktivitas normal.

Setelah sempat berhasil, Alice Norin malah positif Covid-19. Akhirnya kembali ASI-nya berkurang. Kemudian Alice Norin pun bertanya pada Mona Ratuliu yang sempat menyusui saat dirinya positif Covid-19. "Cari tahu dokter ke dokter, alternatifnya seperti apa? Karena tidak semua ibu-ibu bisa dititipin anaknya. Akhirnya ketemu dua dokter anak katanya boleh kok menyusui," kata Mona Ratuliu. Selain dari dokter, Mona Ratuliu pun juga mencari beberapa referensi untuk menyusui saat ibu nya positif Covid-19.

Alice Norin dan Mona Ratuliu juga menegaskan kalau ibu menyusui terpapar Covid-19 tidak akan masuk ke dalam ASI nya. "Masuk pun hanya akan menjadi antibodi, malah jadi bagus untuk anaknya. Jadi si anak seperti mendapat vaksin," kata Alice Norin.

Mona Ratuliu bercerita pengalamannya menyusui sang anak, ketika masih terinfeksi Covid-19. Ia bekerja sama dengan orang rumah untuk merawat sang bayi. Cara Mona Ratuliu mengatasinya adalah setiap kali sang anak, Numa, keluar dari kamar Mona, Numa harus dimandiin terlebih dahulu. "Supaya amanlah dari virus-virus ibu nya," cerita Mona Ratuliu. Setiap pagi Numa bangun tidur akan keluar kamar dalam keadaan tidak memakai baju. Baju yang digunakan Numa sepanjang dengan Mona akan disimpen oleh Mona Ratuliu. Kemudian Numa akan dimandiin oleh yang ada di luar kamar Mona. "Pas tidur sore Numa masuk ke kamar untuk disusui dan tidur. Sebelum Numa masuk, kamar lantainya aku pel, kasur semua di semprotin pake disinfektan. Aku mandi, keramas, aku sikat gigi dan kumur-kumur. Aku susuin Numa dan tidur sore," kata Mona menjelaskan.

Setelah bangun tidur, Numa dibawa lagi keluar dan dimandikan lagi. Setelah mandi Numa akan beraktivitas dan makan malam bersama sepupu dan kakaknya. Kemudian setelah malam, Numa akan dibawa ke kamar untuk tidur bersama Mona Ratuliu. "Yang paling berat selama ada Numa, aku pake masker dan selama tidur pake masker. Tidur pake masker sampe parno 'bangun-bangun kita masih hidup nggak?'," cerita Mona Ratuliu kepada Alice Norin.

Ketua Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Pusat, Nia Umar, mengatakan sebaiknya ibu dan bayi tidak langsung dipisahkan ketika sang ibu positif COVID-19. Dengan catatan, sang ibu tersebut tidak memiliki gejala yang berat dan bisa melakukan isolasi mandiri. "Akan lebih berisiko jika dititip kepada orang lain, apalagi misalnya yang dititipkan orang tua yang rentan risiko COVID-19. (bayi) Boleh bersama ibunya tapi ibunya harus selalu pakai masker dan jalankan protokol kesehatan yang ketat," ujar Nia dalam Instagram Live GKIA pada Minggu 27 Juni 2021.

Nia mengatakan seorang ibu harus paham betul dengan kondisi tubuhnya, jika sudah merasa kepayahan sebaiknya meminta orang terdekat yang tidak terinfeksi untuk menjaga sang bayi.

ASI bisa diberikan secara langsung pada waktu bayi membutuhkannya. Jika tidak bisa menyusui secara langsung, maka ibu dapat memerah ASI untuk diberikan kepada bayinya. "Biar enggak lupa puting, tetap disusuin dan enggak dipisahkan. Semua protokol kesehatan dijalanin, selesai disusuin titipkan kalau bisa dititip," kata Nia. "Kalau kondisinya COVID-19 berat, terpaksa kasih ASI perah, ingatkan pada yang dititipin untuk pakai sendok atau pipet. Kalau masih bisa menyusui langsung masker harus dobel, cuci tangan sebelum menyusui, bersihkan area-area sekitar menyusui, protokol kesehatan harus ketat," lanjutnya.

Baca: Cerita Alice Norin di Persalinan Kedua, Masuk ICU hingga Risiko Angkat Rahim

NATHASYA ESTRELLA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."