Awas, Covid-19 Varian Delta Cenderung Menyerang Anak

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Seorang ibu memasangkan masker pada anaknya usai mandi di masjid saat lockdown di Kampung Ciburial, Desa Cibogo, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 6 Juni 2021. Pihak warga secara swadaya dibantu BPBD Kabupaten Bandung Barat melakukan disinfeksi wilayah kampung dan memaksa warga yang positif Covid-19 tanpa gejala untuk isolasi mandiri. TEMPO/Prima Mulia

Seorang ibu memasangkan masker pada anaknya usai mandi di masjid saat lockdown di Kampung Ciburial, Desa Cibogo, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 6 Juni 2021. Pihak warga secara swadaya dibantu BPBD Kabupaten Bandung Barat melakukan disinfeksi wilayah kampung dan memaksa warga yang positif Covid-19 tanpa gejala untuk isolasi mandiri. TEMPO/Prima Mulia

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Kementerian Kesehatan menemukan Covid-19 varian delta yang ditemukan di India cenderung menyerang anak-anak. Varian Delta ditemukan di sejumlah daerah yang mengalami lonjakan Covid-19 dan terdapat fakta bahwa pasien anak-anak di bawah umur 18 tahun lebih mudah tertular.

“Ada kecenderungan kalau lihat varian Delta ini pada umur di beberapa rumah sakit kami melihat umur di bawah 18 tahun, di bawah 10 tahun sudah ada yang kena,” kata Plt. Dirjen P2P Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu seperti dikutip dari akun Twitter Indonesia Baik (@indonesiabaik.id), Senin 28 Juni 2021.

Terjadi peningkatan penularan dan bahkan menyebabkan kematian pada anak-anak berdasarkan kasus baru harian Covid-19. Dilansir dari @indonesiabaik.id, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga memaparkan data nasional menunjukkan bahwa konfirmasi Covid-19 pada anak mencapai 12,5 persen. Hal ini terjadi pada anak usia 0-18 tahun.

Gejala pada anak yang ditimbulkan dari varian Delta ini pada dasarnya hampir memiliki kesamaan seperti demam, batuk, dan masalah pernapasan. “Perbedaan yang kami amati sama, gejala klinisnya itu sama. Karena paparan itu melalui droplet aja varian baru juga bisa terpapar virus corona melalui airbone,” kata Maxi.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan telah menyebutkan bahwa varian Delta memiliki tingkat penularan lebih tinggi dibandingkan dengan varian sebelumnya. Indonesia mengalami lonjakan kasus pasca libur hari raya Idul Fitri di sejumlah daerah salah satunya, Kudus. Diketahui, varian yang ditemukan di Kudus mayoritas merupakan varian Delta.

Melihat lonjakan yang terjadi tersebut, peran orang tua sangat penting dalam menjaga dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat pada anak-anak. Hal tersebut wajib dilakukan agar anak-anak dapat terhindar Covid-19 yang mana masih belum ditemukannya vaksin yang efektif untuk anak-anak.

Baca: Waspada, Covid-19 Varian Delta Bisa Menular dalam Hitungan Detik

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."