Waspada, Covid-19 Varian Delta Bisa Menular dalam Hitungan Detik

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Covid-19 varian Delta pertama kali diidentifikasi di India. Varian yang juga disebut B.1.617.2. ini bisa dengan mudah menular ketika penderita berpapasan dengan orang lain. Hal itu dibenarkan oleh Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia atau PB IDI, Zubairi Djoerban dalam media sosialnya.

"Yang jelas, transmisi Covid-19 varian Delta bukan candaan. Itu adalah hasil tracing di Australia untuk kasus-kasus baru," cuit Zubairi di akun Twitternya, Jumat, 25 Juni 2021.

Para peneliti di Australia menemukan bagaimana penularan virus begitu cepat dan berawal dari suatu pusat perbelanjaan di  Bondi Junction Westfield, Australia.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini merujuk pada pernyataan pejabat kesehatan Australia yang menyampaikan penularan virus corona tidak lagi membutuhkan waktu hingga 15 menit, tapi bisa jauh lebih cepat yaitu dalam hitungan detik. 

"Transmisi kontak sekilas ini telah didukung oleh pernyataan-pernyataan beberapa tokoh. Termasuk Menteri Kesehatan New South Wales, Brad Hazzard, dan juga ahli epidemiologi dunia Eric Feigl-Ding," tambahnya.

Baca juga: Kenali 4 Gejala Terinfeksi Covid-19 Varian Delta, Termasuk Hidung Meler

Zubairi juga mengutip ahli virologi di Universitas Griffith, Lara Herrero, yang mengatakan momen transmisi yang terekam di kamera pengintai menunjukkan Covid-19 bisa bertahan di udara cukup lama. Dengan begitu, potensi seseorang bisa menghirupnya dan terinfeksi semakin meningkat.

"Secara global, varian Delta memang menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 yang tinggi di beberapa negara, termasuk Indonesia. Kabar baiknya, sebagian besar vaksin yang beredar, masih bisa bekerja melawan varian Delta ini," pungkasnya.

Menyoal gejalanya, menurut studi Zoe Covid Symptom di Inggris yang dipimpin profesor Tim Spector, varian Delta ini bisa terasa lebih seperti flu yang buruk. Selain itu, menurut British Heart Foundation, hidung meler, keluarnya cairan atau lendir kental yang berlebihan dari hidung dan saluran pernapasan, juga adalah salah satu gejala teratas Covid-19 varian Delta. Gejala utama lainnya sakit kepala, sakit tenggorokan, atau pilek.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."