7 Nutrisi Penting untuk Perawatan Kulit Alami

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Kinanti Munggareni

google-image
Mengonsumsi makanan sehat bisa jadi cara perawatan kulit secara alami. (Pexels/Jane D)

Mengonsumsi makanan sehat bisa jadi cara perawatan kulit secara alami. (Pexels/Jane D)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Banyak dari kita menggantungkan perawatan kulit alami secara topikal. Meskipun demikian, tentu sudah banyak pula yang tahu bahwa makanan Makanan yang Anda konsumsi menjadi bagian penting yang dapat menjaga kulit untuk bercahaya dalam jangka panjang.

Dikutip dari Well and Good, penulis Clean Skin From Within Dr. Trevor Cates mengatakan bahwa, “Yang kita kenakan pada kulit penting, tapi yang kita masukkan ke dalam tubuh juga memainkan peran penting dalam kesehatan dan penampilannya.” Ia melanjutkan, "Kulit adalah organ terbesar kita, dan saya sering menyebutnya 'cermin ajaib' karena memberikan refleksi luar yang sangat baik dari apa yang terjadi di dalam tubuh kita."

Untuk itu, ia merekomendasikan kita untuk fokus pada makan makanan yang kaya nutrisi untuk kulit yang sehat, seperti antioksidan, vitamin, dan mineral mikro, untuk mendapatkan itu. bersinar dari dalam ke luar.

Paling tidak ada 7 nutrisi penting untuk kesehatan kulit yang bisa Anda catat. Ini termasuk protein yang dapat menjaga kulit Anda glowing, vitamin E yang bisa menjaga kulit dari radikal bebas, dan air yang dapat menjaga hidrasi. Baca terus untuk tahu secara lengkap tips perawatan kulit secara alami dari makanan yang Anda konsumsi.  

Protein

Selain dianggap sebagai pembangkit tenaga listrik untuk membangun otot, protein juga dapat memberikan keajaiban pada kulit. Ini karena kulit sebagian besar terdiri dari protein. Kekurangan protein akan membuat kulit mudah terkelupas, hingga menurunkan kualitas rambut dan kuku. Untuk itu, selalu pertimbangkan komposisi protein dalam setiap makanan Anda.

Vitamin E

Antioksidan lemak ini adalah perawatan kulit klasik. Jika digunakan sebagai topikal, vitamin E dapat bekerja sangat baik untuk menyembuhkan luka dan bekas luka. Saat dikonsumsi dari dalam, vitamin E akan mencegah tubuh dari kerusakan yang dibuat oleh radikal bebas. Untuk mendapatkan vitamin E yang cukup, makanlah lemak sehat, seperti minyak zaitun dan alpukat segar.

Biotin

Biotin berguna untuk membantu tubuh mengubah makanan menjadi energi. Jika tubuh kekurangan Biotin, maka rambut dan kuku akan menjadi rapuh. Untuk mendapatkan bitoin, cukup tambahkan konsumsi kuning telur, ubi jalar, dan pisang ke dalam makanan Anda.

Vitamin C

Antioksidan kuat ini jadi bahan pokok perawatan kulit. Fungsinya adalah mengurangi kerusakan radikal bebas dengan mengurangi stres oksidatif dan membantu dalam pembuatan kolagen. Anda bisa mendapatkan vitamin C dari buah jeruk, paprika merah segar, dan tomat.

Baca juga: 5 Manfaat Minum Air Lemon Setiap Hari untuk Pencernaan, Berat Badan, dan Kulit

Kolagen

Kolagen adalah turunan protein yang memainkan peran penting dalam struktur kulit, rambut, tulang, dan jaringan ikat. Seiring bertambahnya usia, kolagen akan melemah dan menyebabkan kerutan hingga masalah pada tulang rawan. Selain itu, sinar UV juga dapat mengurangi kolagen dalam tubuh. Untuk mendapatkan kolagen yang cukup, Anda bisa mengonsumsi kaldu tulang, ikan, dan ayam.

Asam lemak omega-3

Dikenal juga sebagai 'lemak tak jenuh', Omega-3 dapat membantu melembabkan kulit, mengurangi kemerahan, dermatitis, dan jerawat. Anda bisa mendapatkan nutrisi ini dengan mengonsumsi ikan-ikanan, alpukat, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

Air

Air adalah salah satu perawatan kulit alami yang tampaknya telah diketahui semua orang. Meskipun biasanya tidak dianggap sebagai nutrisi, H2O mungkin memiliki efek terbesar pada tubuh termasuk kulit Anda. Menjaga tubuh tetap terhidrasi dapat mengurangi bengkak dan jerawat, serta memperbaiki struktur kulit.

Baca juga: 4 Bahan Skincare yang Bisa Bantu yang Bisa Cegah Jerawat dan Penuaan Kulit

WELL AND GOOD

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."