Jangan Putus Harapan, Insomnia Kronis Bisa Diatasi dengan Tiga Cara

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Kinanti Munggareni

google-image
Selain mengonsumsi obat-obatan, ada tiga cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi insomnia kronis. (Sumber foto: Pexels/cottonbro)

Selain mengonsumsi obat-obatan, ada tiga cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi insomnia kronis. (Sumber foto: Pexels/cottonbro)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Susah tidur bisa dialami setiap orang, terutama ketika ada hal-hal yang membuat stres. Namun ada pula orang yang benar-benar terjaga hampir setiap malam karena menderita insomnia kronis. Masalahnya kurang tidur dapat membuat tubuh lemah dan merusak kesehatan.

Insomnia terjadi ketika seseorang mengalami kesulitan tidur atau tetap tertidur. Bentuk gangguan lainnya adalah terbangun lebih awal dari yang diinginkan, setidaknya tiga malam dalam sepekan. Insomnia dikategorikan kronis ketika individu mengalami gangguan tidur ini dalam jangka waktu tiga bulan.

Sulit tidur, dalam beberapa kasus, mungkin tampak sepele. Namun seseorang yang menderita insomnia kronis dapat mengalami gangguan kesehatan serius. Ini termasuk:

Meningkatkan risiko kondisi medis, seperti stroke, serangan asma, kejang, pelemahan sistem imun, terlalu sensitif terhadap rasa sakit, peradangan, obesitas, diabetes melitus, tekanan darah tinggi, hingga penyakit jantung.

Meningkatkan risiko gangguan kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, kebingungan, dan frustrasi.

Meningkatkan risiko kecelakaan dan berdampak pada kinerja di pekerjaan atau sekolah, dorongan seksual, ingatan, cara menilai.

Mengurangi harapan hidup. Dikutip dari Healthline, analisis dari 16 studi yang mencakup lebih dari 1 juta peserta dan 112.566 kematian melihat korelasi antara durasi tidur dan kematian. Mereka menemukan bahwa kurang tidur meningkatkan risiko kematian sebesar 12 persen, dibandingkan dengan mereka yang tidur tujuh hingga delapan jam per malam.

Saat mengalami insomnia, maka yang paling sering terjadi adalah seseorang menggunakan alat bantu tidur seperti obat-obatan. Masalahnya, resep obat insomnia yang umum adalah "hipnotik sedatif." Ini menenangkan Anda, yang tidak sama dengan membuat Anda tertidur, dan ini berarti Anda tidak menuai manfaat restoratif dari tidur malam yang sebenarnya.

Baca juga: Coronasomnia, Gangguan Tidur Pandemi yang Berakar pada Insomnia dan Hipersomnia

Ini lantas memunculkan masalah baru. Satu penelitian menunjukkan bahwa pasien yang menggunakan alat bantu tidur dua hingga tiga kali per minggu memiliki risiko 35 persen lebih tinggi terkena kanker dan peningkatan risiko kematian lima kali lipat. Penggunaan obat-obatan yang dijual bebas seperti Benadryl dan Tylenol PM dapat menyebabkan efek samping seperti kebingungan dan konstipasi, dan juga dikaitkan dengan peningkatan risiko demensia.

Lantas, jika pil tidur bukan lagi jawabannya, apa yang bisa Anda lakukan? Well and Good merangkum tips yang bisa membantu Anda mengatasi insomnia. Berikut penjelasannya.

1. Menghabiskan lebih sedikit waktu di tempat tidur

Salah satu teknik utama yang digunakan dalam CBT-I adalah pembatasan tidur. Ini juga termasuk pembatasan jumlah waktu yang Anda habiskan di tempat tidur.

Dr. Shelby Harris, spesialis pengobatan perilaku tidur, mengatakan bahwa jika Anda tidak bangun pada waktu yang sama setiap hari, Anda tidak akan membangun keinginan untuk tidur pada malam berikutnya.

Anda juga harus menghindari tidur siang jika kurang tidur pada malam hari karena ini hanya akan membuat Anda terjaga di malam hari.

2. Praktik penerimaan

Seperti yang diketahui, kecemasan bisa membuat Anda sulit tidur. Maka menerima apa adanya bahwa malam ini Anda akan memiliki tidur malam yang buruk akan mengurangi kecemasan. Ini mungkin tampak aneh, tapi kesediaan untuk menerima pengalaman tidur yang buruk dapat menghasilkan lebih sedikit perjuangan, lebih sedikit gairah, dan, secara paradoks, tingkat tidur yang lebih tenang dan bermanfaat. Ketika Anda akhirnya belajar melakukan ini, seperti yang sudah dilakukan orang lain, Anda akan menemukan bahwa Anda menjadi lebih baik dan lebih banyak tidur.

3. Memiliki harapan

Jika Anda pernah menderita insomnia, terutama insomnia kronis, Anda mungkin menyadari bahwa itu bisa terasa seperti penderitaan tanpa harapan. Sering kali, penderita insomnia bisa merasa terjebak dan merasa akan selamanya berjuang denga gangguan tidur mereka.

Devin Burke, pendiri Sleep Science Academy, mengatakan bahwa ini bukan masalahnya. “Ini bisa dipecahkan—saya membantu orang menyelesaikannya setiap hari, dan ini adalah orang-orang yang menderita insomnia selama beberapa dekade, yang menggunakan obat tidur selama beberapa dekade,” katanya. "Tubuh Anda memiliki kebijaksanaan bawaan, dan tidur adalah proses biologis alami yang terjadi ketika Anda menghilangkan hambatan untuk itu terjadi."

Untuk itu jangan pernah kehilangan harapan. Insomnia kronis Anda tetap dapat disembuhkan.

Baca juga: 10 Cara Agar Cepat Tidur, Ubah Perilaku dan Gaya Hidup Anda

WELL AND GOOD | HEALTHLINE | SLEEP REVIEW MAG

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."