Anak Sebaiknya Berhenti Gunakan Dot Setelah 4 Tahun

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ilustrasi empeng. Shutterstock

Ilustrasi empeng. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Dokter spesialis gigi anak dari Ikatan Dokter Gigi Anak Indonesia (IDGAI), Eriska Riyanti menuturkan, anak masih boleh menggunakan dot atau pengganti susu ibu hingga usianya tak lebih dari empat tahun.

"Ikatan Dokter Gigi Anak Indonesia menyarankan penggunaan dot tidak lebih dari maksimal usia anak 4 tahun. Pada saat itu, (kemampuan motorik halus) anak-anak sudah sempurna ditambah pola mengunyah (selain menelan, menghisap sejak lahir)," tutur dia dalam sebuah diskusi kesehatan yang digelar secara daring, dikutip Sabtu 29 Mei 2021.

Menurut dokter yang menjabat sebagai ketua peneliti di Departemen Kedokteran Gigi Anak, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran (UNPAD) itu, saat anak berusia empat tahun, kemampuan motorik halusnya atau oromotor harus berkembang dengan baik. Bila motorik halus ini tidak berkembang dengan baik maka proses mekanisme masuknya makanan sampai ke dalam perut tidak akan berlangsung baik.

Kemampuan oromotor, seperti dikutip dari laman resmi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia merupakan dasar keterampilan makan, mencakup semua kegiatan yang menggunakan sistem gerak otot dari oral cavity (rongga mulut), seperti rahang, gigi, lidah, langit-langit, bibir, dan pipi, termasuk juga koordinasi gerak di antara organ-organ rongga mulut ini.

Keterampilan oromotor tidak bisa didapat secara instan, melainkan harus dilatih dan dipelajari secara bertahap. "Jadi, anak sudah harus belajar menggunakan otot-otot lainnya di sekitar wajah setelah usia 4 tahun. Setelah 4 tahun mulai bergeser menggunakan gelas, anak sudah bisa meminum dengan memegang gelas sendiri," kata dia.

Dot umumnya menjadi pilihan para ibu saat anaknya tidak bisa mendapatkan ASI (air susu ibu) langsung dari puting payudara karena berbagai penyebab. Dalam memilih dot yang tepat, Eriska merekomendasikan produk yang bahannya sesuai dengan kondisi rongga mulut anak, agar tidak mengakibatkan alergi atau masalah kesehatan lain yang tidak diinginkan.

"Dari bentuk harus yang menyerupai mekanisme saat anak meminum ASI (dari puting ibu). Rekomendasi dot orthodontic (dot yang didesain secara fisiologis) yang menyerupai puting ibu merupakan satu pertimbangan utama memilih dot," kata Eriska.

Baca: Tips Mudah Kurangi Stres untuk Orang Dewasa, Coba Main dengan Anak

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."