Durasi Tidur Berkurang Seiring Pertambahan Usia, Ini Alasannya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi wanita tidur. Freepik.com

Ilustrasi wanita tidur. Freepik.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Durasi tidur berkurang seiring pertambahan usia. Contohnya, Anda lebih banyak tidur selama masa kanak-kanak dibandingkan saat Anda mencapai usia dewasa. Mengapa begitu?

Seiring bertambahnya usia, biasanya terjadi penurunan jumlah waktu tidur yang dibutuhkan untuk kegiatan sepanjang hari. Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi durasi tidur, seperti jenis kelamin, gaya hidup, dan kondisi kesehatan.

“Semakin muda seseorang, semakin banyak tidur yang mereka butuhkan,” kata Ryan Fiorenzi, pelatih tidur bersertifikat dan pendiri StartSleeping.org, dikutip dari Well and Good, Selasa, 18 Mei 2021.

Menurut Fiorenzi, bayi baru lahir harus tidur 14-17 jam per hari, bayi membutuhkan antara 12-15 jam, remaja harus tidur 8-10 jam, orang dewasa harus tidur 7-9 jam, dan lansia membutuhkan dianjurkan tidur selama 7-8 jam setiap malam.

"Banyak yang akan mengatakan bahwa alasan kita tidur lebih sedikit seiring bertambahnya usia masih diperdebatkan," kata Fiorenzi. “Salah satu teori yang paling menarik adalah bahwa seiring bertambahnya usia, ada hilangnya koneksi saraf di otak yang menerima pesan kimiawi yang dikirim otak kita yang memberi tahu kita bahwa kita lelah."

Namun, lanjutnya, dalam eksperimen ditemukan bahwa pesan kimiawi hadir dalam level yang sama baik pada orang tua maupun anak muda. Jadi, masih diperlukan lebih banyak penelitian untuk benar-benar menemukan apa yang sedang terjadi. Sejauh ini, dari data yang ada disebutkan hal itu terjadi karena reseptor yang menerima dan menerjemahkan sinyal kimia tampak menurun seiring bertambahnya usia.

Terlebih lagi, tidur menjadi lebih sulit untuk dicapai secara alami dan lebih mengganggu seiring bertambahnya usia. “Bangun malam hari menjadi lebih sering karena orang tua menghabiskan lebih sedikit waktu dalam tahap tidur nyenyak,” tutur Alex Savy, pelatih ilmu tidur bersertifikat dan pendiri SleepingOcean.com.

Bisa juga berasal dari sekresi hormon pertumbuhan saat tidur, seperti yang ditunjukkan dalam penelitian. "Seiring bertambahnya usia, kadar hormon pertumbuhan turun, dan tubuh mulai memproduksi semakin sedikit, dan saat itulah durasi tidur nyenyak kita juga menurun," pungkas Savy.

Baca juga: 8 Cara Atasi Sulit Tidur, Salah Satunya Tidur di Waktu yang Sama Setiap Hari

WELL AND GOOD

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."