Beda Risiko Hamil di Usia 20, 30, dan 40-an

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi ibu hamil. (Unsplash/Suhyeon Choi)

Ilustrasi ibu hamil. (Unsplash/Suhyeon Choi)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Pertambahan usia dan kondisi kesehatan termasuk faktor yang mempengaruhi kehamilan. Sejumlah perempuan berupaya hamil di usia 20-an dengan beragam motif salah satunya ingin mempunyai banyak anak. Adapula beberapa perempuan yang baru dikaruniai anak di usia 30-an dan 40-an.

Apakah usia bisa mempengaruhi kondisi kehamilan? Tentu saja bisa. Ada sejumlah manfaat dan risiko hamil di usia tertentu. Berikut beberapa di antaranya seperti dilansir dari Times of India, Senin, 5 April 2021. 

1. Hamil di usia 20-an

Usia ini bukan hanya saat paling aman untuk hamil, tapi juga saat paling subur. Sel telur dalam kondisi segar dan sehat, sehingga meningkatkan peluang untuk hamil dan juga memastikan kehamilan yang aman. Namun, wanita berusia 20-an masih bisa mengalami kemandulan. Meskipun kualitas telur Anda mungkin tidak menjadi perhatian, cadangan ovarium Anda mungkin kekurangan jumlah telur yang diperlukan untuk memastikan kehamilan.

Faktor lain penyebab kemandulan seperti gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok, alkohol dapat mempengaruhi kesuburan pada wanita yang lebih muda. Selain itu, menjaga kesehatan berat badan dengan rutin melakukan aktivitas fisik dapat meningkatkan kesuburan remaja putri.

Dari perspektif sosial, menjadi seorang ibu di usia muda mungkin memiliki kekurangan juga. Jika Anda sudah mapan dalam hidup dan memiliki masa depan yang aman, maka Anda pasti bisa merencanakan sebuah keluarga, namun mengingat membesarkan anak bisa menjadi tantangan, Anda juga harus mempertimbangkan hal-hal lain.

Baca juga:

Hindari 7 Makanan dan Minum Ini saat Program Hamil

2. Hamil di usia 30-an

Ketika Anda berusia 30-an, Anda mungkin lebih dewasa untuk menangani anak dan mungkin memiliki sumber daya untuk membesarkan anak, tetapi secara fisik, Anda mungkin harus berusaha lebih keras. Sel telur Anda di ovarium juga sesuai usia Anda. Sekalipun Anda memiliki catatan kesehatan yang spektakuler dan tidak memiliki masalah kesehatan, ada kemungkinan Anda mengalami kesulitan untuk hamil.

Menurut American Society for Reproductive Medicine, risiko keguguran meningkat saat hamil di usia 30-an karena kualitas dan kuantitas sel telur dalam cadangan ovarium dapat menurun seiring waktu.

Selama periode ini, wanita juga mungkin rentan terhadap kondisi kronis seperti diabetes atau tekanan darah tinggi, yang mempersulit kehamilan. Itulah sebabnya, penting untuk terus memeriksakan kesehatan Anda.

3. Hamil di usia 40-an

Jika Anda berusia 40-an atau lebih, akan sangat sulit bagi Anda untuk hamil. Mengingat kualitas dan kuantitas telur yang menurun, kesuburan Anda mungkin terganggu selama waktu ini, memperlambat proses pembuahan. Selama periode ini, Anda juga dapat mengalami risiko kelainan kromosom dan keguguran. Siklus menstruasi Anda juga bisa menjadi semakin tidak teratur yang juga bisa menghambat kesuburan Anda.

Selain itu, akibat penurunan kualitas dan kuantitas telur, risiko kondisi medis yang parah seperti diabetes gestasional, hipertensi, dan kelainan kromosom, juga meningkat seiring bertambahnya usia.

Meskipun hamil di usia 40-an terbilang sulit, bukan berarti tidak mungkin. Penting bagi Anda untuk menerapkan gaya hidup sehat, seperti pola makan sehat dan melakukan aktivitas fisik secara teratur. Jangan berkompromi dengan tidur Anda dan jauhkan tingkat stres Anda.

Baca juga:

Lightning Crotch, Rasa Nyeri pada Ibu Hamil yang Menganggu tapi Tak Berbahaya

TIMES OF INDIA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."