Perbedaan Cinta Bergairah dan Cinta Kasih, Keduanya Bisa Sama Menggebu-gebu

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Kinanti Munggareni

google-image
Pengorbanan tidak selalu memperkuat cinta ataupun membuatnya menjadi lebih romantis. Seringkali yang terjadi adalah sebaliknya. (Pexels/cottonbro)

Pengorbanan tidak selalu memperkuat cinta ataupun membuatnya menjadi lebih romantis. Seringkali yang terjadi adalah sebaliknya. (Pexels/cottonbro)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Tidak semua jenis cinta itu sama. Cinta yang kamu rasakan untuk si dia selama tahap awal romansa bisa terasa jauh berbeda dari cinta yang mungkin kamu rasakan bertahun-tahun kemudian.

Psikolog Elaine Hatfield menggambarkan dua jenis cinta romantis: welas asih dan penuh gairah. Cinta welas asih melibatkan perasaan saling menghormati, percaya, dan kasih sayang, sementara cinta yang penuh gairah melibatkan perasaan yang intens dan ketertarikan seksual. 

Cinta penuh gairah

Hatfield mendefinisikan cinta yang penuh gairah sebagai "keadaan kerinduan yang kuat untuk bersatu dengan orang lain." Jenis cinta ini cenderung lebih umum di awal hubungan. Orang dalam keadaan cinta ini cenderung mengalami perasaan yang sangat kuat satu sama lain. Mereka perlu berada di dekat orang lain, mungkin terus memikirkan orang lain, dan mengalami kesusahan yang luar biasa ketika berpisah.

Cinta yang menggebu-gebu juga hadir dalam dua bentuk berbeda. Cinta yang diwajibkan terjadi ketika kedua individu saling berbagi ketertarikan dan perasaan satu sama lain. Cinta bertepuk sebelah tangan, di sisi lain, dapat terjadi ketika hanya satu orang yang merasakan cinta yang penuh gairah atau jika keduanya dihalangi untuk bersama karena suatu alasan.

Cinta yang dituntut menghasilkan dua orang yang membentuk hubungan dan kebersamaan, sementara cinta tak berbalas menghasilkan perasaan putus asa, cemas, dan kesepian.

Baca juga: Gerak Tubuh Si Dia Bisa Jadi Ciri-ciri Jatuh Cinta Kepadamu

Beberapa karakteristik kunci kognitif, emosional, dan perilaku dari cinta yang penuh gairah meliputi:

Pikiran yang mengganggu soal si dia: Orang sering mengalami pikiran yang hampir konstan tentang sosok yang mereka cintai. Pikiran-pikiran ini tidak hanya bertahan, tetapi juga dapat mengganggu hampir setiap saat, siang atau malam.

Pasangan dan hubungan kamu dan si dia tampak begitu ideal: Orang yang jatuh cinta cenderung percaya bahwa objek kasih sayang mereka tidak dapat berbuat salah. Mereka juga cenderung percaya bahwa hubungan mereka tanpa kesalahan, ditakdirkan untuk menjadi, atau merupakan "pasangan yang sempurna".

Kamu ingin sekali tahu segala tentangnya: Orang yang sedang jatuh cinta ingin mengetahui segalanya tentang pasangannya. Mereka juga ingin pasangannya mengetahui segalanya tentang mereka.

Emosi Yang Kuat Tentang Orang Lain: Orang-orang dengan tipe cinta ini merasa senang ketika segala sesuatunya berjalan baik, tetapi mungkin hancur ketika segalanya menjadi kacau.

Kamu selalu ingin berada di dekat dia: Selain sangat tertarik pada orang yang dicintai, mereka yang sedang jatuh cinta mencoba untuk menjaga kedekatan fisik.

Cinta Kasih

Jika cinta yang penuh gairah ditandai dengan intensitasnya, cinta welas asih dicirikan oleh tingkat keintimannya. Cinta welas asih adalah tentang keintiman, kepercayaan, komitmen, dan kasih sayang. Dalam hubungan jangka panjang, cinta yang penuh gairah biasanya berubah menjadi cinta yang penuh kasih dalam satu hingga dua tahun.

Baca juga: 11 Kutipan Peraih Nobel, Tak Sekadar Kata-kata Romantis tapi Ajarkan Makna Hidup

Orang yang berada dalam cinta welas asih masih merasa bergairah satu sama lain, tetapi intensitasnya biasanya terasa tidak terlalu membebani dan mendesak. Jenis cinta ini melibatkan kepedulian yang mendalam terhadap pasangan, benar-benar mengenal pasangan, dan berkomitmen kepada pasangan melalui saat-saat baik dan buruk.

Bahkan ketika perselisihan terjadi, orang-orang yang berbagi cinta kasih tetap mencintai dan berdedikasi satu sama lain.

Beberapa karakteristik kunci kognitif, emosional, dan perilaku dari cinta kasih (pendamping) meliputi:

Komitmen Jangka Panjang: Cinta kasih ditandai dengan komitmen jangka panjang dan langgeng satu sama lain.

Keintiman yang Dalam: Orang yang berbagi cinta penuh kasih dapat berbagi setiap aspek diri mereka satu sama lain. Saling berbagi perasaan dan perhatian adalah ciri khas dari bentuk cinta ini.

Kepercayaan: Cinta welas asih ditandai dengan kepercayaan yang dalam pada orang lain.

Satu hal penting untuk diingat tentang kedua jenis cinta ini adalah bahwa cinta yang penuh gairah biasanya lebih singkat, sementara cinta yang penuh kasih mungkin lebih mungkin bertahan dalam ujian waktu. Cinta yang penuh gairah itu intens, tetapi umumnya sangat cepat berlalu.

Para peneliti telah melihat bagaimana hubungan berkembang di antara pasangan baru, pengantin baru, dan mereka yang sudah menikah untuk waktu yang lebih lama dan menemukan bahwa sementara cinta yang penuh gairah lebih intens pada awal hubungan, itu cenderung memberi jalan pada cinta penuh kasih yang berfokus pada keintiman dan komitmen.

Baca juga: Cinta atau Nafsu? 8 Pertanyaan Ini Bisa Bantu Kamu dapatkan Jawabannya

VERY WELL MIND

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."