Usia Pengaruhi Anak Belajar Empati

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ilustrasi anak makan es krim. Pixabay.com/Civilhetes

Ilustrasi anak makan es krim. Pixabay.com/Civilhetes

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Psikolog Anak Fathya Artha Utami mengatakan usia mempengaruhi anak ketika hendak belajar berbagi. "Ketika anak usia di bawah 4 tahun, biasanya mereka belum bisa berbagi," katanya pada konferensi pers #AnakHebatBerbagi bersama Bebelac itu pada 25 Maret 2021.

Fathya mengatakan di usia kurang dari 4 tahun, biasanya anak tidak terlalu paham makna berbagi, sehingga sulit bagi mereka mempraktikkannya. "Jadi wajar bila anak sering rebutan barang," katanya.

Rebutan itu bisa saja berupa mainan, atau makanan. Anak yang enggan berbagi biasanya akan berpikir bahwa dia akan kehabisan barang atau tidak memiliki apa - apa lagi bila berbagi dengan teman atau saudaranya.

Baca: Musim Pancaroba, Awas Anak Bisa Alami Diare, Alergi dan Flu

Fathya mengatakan biasanya anak usia 4 tahun sudah mulai bisa berpikir dan mengerti makna berbagi. Walau begitu, Fathya tetap menyarankan agar para orang tua mengajarkan empati dan berbagi sedini mungkin.

Ketika mengajarkannya, orang tua penting menjelaskan makna dari berbagi. Bahwa anak tidak akan kekurangan dengan berbagi makanan atau mainan. "Ingatkan bahwa berbagi mainan atau makanan, rasanya akan lebih menyenangkan," katanya.

Anak juga bisa memiliki pengalaman unik lain ketika bermain dengan mainan lain yang mungkin sebelumnya belum pernah dicobanya. "Katakan ada kebahagiaan, bukan kehilangan," katanya.

Aktris yang juga seorang ibu, Syahnaz Sadiqah, memiliki cara tersendiri mengenalkan anak-anaknya untuk berbagi. Biasanya Shyahnaz mengajari rasa berbagi itu ketika anak-anaknya bermain dengan para sepupu. "Selain itu untuk ajarkan empati, anak-anak biasanya aku coba biasakan belajar ungkapkan makna terima kasih dan maaf," kata Syahnaz.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."