Terjebak Quarter Life Crisis? Ini 5 Buku yang Wajib Kamu Baca

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Kinanti Munggareni

google-image
Masa usia 18 hingga 30 tahun biasanya penuh dengan kegelisahan yang sering disebut quarter life crisis. (Canva)

Masa usia 18 hingga 30 tahun biasanya penuh dengan kegelisahan yang sering disebut quarter life crisis. (Canva)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Quarter life crisis atau krisis seperempat abad biasanya dialami seseorang dalam periode usia 18–30 tahun. Banyak dari kita di usia ini merasa tidak memiliki arah, bingung, galau dan khawatir pada ketidakpastian perjalanan kehidupan di masa mendatang.

Kekhawatiran yang timbul di rentang usia ini, biasanya terkait dengan relasi, percintaan, karier, dan kehidupan sosial.

Ada beberapa buku bacaan yang cocok untuk kamu baca di tengah kegalauaan usia muda ini. Berikut lima judul di antaranya. 

Maybe You Should Talk to Someone

Lori Gottlieb

Buku ini merupakan sebuah memoar yang sangat jujur tentang praktik psikoterapi seperti yang dialami oleh dokter dan pasien. 

Lewat Maybe You Should Talk to SomeoneGottlieb mengungkap akar dari pencarian manusia yang abadi dan universal: untuk mencapai validitas, rekonsiliasi batin, dan makna dalam kehidupan seseorang.

Maybe You Should Talk to Someone, Lori Gottlieb (Houghton Mifflin Harcourt)

The Subtle Art of Not Giving a F*ck

Mark Manson

Buku yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat ini akan membantu kamu untuk mengurangi stres dan kecemasan. 

Melalui buku ini, Manson mengajak kita untuk menemukan hal yang benar-benar penting dan melepaskan segala sesuatu yang lain. 

The Subtle Art of Not Giving a F*ck: A Counterintuitive Approach to Living a Good Life, Mark Manson (Harper)

The Imaginary World of... 

Keri Smith

Buku ini mengajak kita melakukan sejumlah aktivitas dan berimajinasi tentang dunia yang kita inginkan.

"Salah satu ide terbaik dapat muncul dari bermain pikiran (...) dengan melontarkan sebuah pertanyaan kemudian menjawabnya," tulis Keri. Ia menambahkan, "Pertanyaan itu mungkin membawa Anda ke jalan yang tidak pernah Anda bayangkan sebelumnya."

Lewat buku ini, kita bisa mencatat berbagai hal ideal yang kita bayangkan. Hingga pada satu waktu, nantinya imajinasi itu bisa kita wujudkan sendiri.

The Imaginary World Of..., Keri Smith (Penguin Books)

Adulthood is a Myth

Sarah Andersen

Buku berisi komik karya Sarah Andersen ini merangkum keluhan-keluhan mereka yang berada di pertengahan usia 20. 

Komedi segar dalam buku ini membuat kita sedikit bisa menertawai kondisi diri sendiri, dan menyadarkan kita bahwa semua masalah pada akhirnya bisa dilewati. 

Adulthood is a Myth, Sarah Andersen (Andrews McMeel Publishing)

Tiny Beautiful Things, Advide on Love and Life From Dear Sugar

Cheryl Strayed

Buku ini berisi kumpulan esai yang intim dan mendalam. Leigh Newman dalam Oprah menyebut, buku ini begitu memukau dan bermuatan emosional. Sementara Tara Block dari Pop Sugar menyebut ada banyak welas asih dan kebijaksanaan yang diperoleh dengan susah payah dalam buku ini.

Tiny Beautiful Things: Advice on Love and Life from Dear Sugar, Cheryl Strayed (Vintage)

Kekhawatiran akan jalan dan arah hidup sebenarnya juga bisa terjadi di usia yang lebih tua. Yang terpenting, jika kita sedang terjebak dalam quarter life crisis, jangan sampai terjebak dalam kegalauan hingga terlalu dalam. Membaca buku bisa jadi salah satu cara untuk mencari jawaban. Belajarlah juga untuk mencintai diri sendiri karena ini adalah kunci bagi diri untuk menemukan jalan hidup sekarang dan di masa mendatang.

Baca juga: Apa Itu Self Love dan Bagaimana Cara Membedakannya dengan Selfish

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."