Ragam Khasiat Sambiloto menurut Penelitian, Awas Efek Sampingnya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mila Novita

google-image
Ilustrasi tanaman sambiloto. Foto: Wikipedia

Ilustrasi tanaman sambiloto. Foto: Wikipedia

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Sambiloto atau Andrographis paniculata telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional Cina dan ayurveda di India. Meski rasanya pahit, ramuan sambiloto kaya akan senyawa andrographolides yang memiliki sifat antiinflamasi, antivirus, dan antioksidan. Khasiat sambiloto antara lain mengobati gejala pilek dan flu, juga dapat memperkuat kekebalan alami. 

Dalam pengobatan tradisional, sambiloto telah digunakan untuk mengobati kondisi tertentu, termasuk kanker, artritis rheumatoid, alergi, penyakit jantung, HIV / AIDS, infeksi, masalah hati, parasite, infeksi sinus, penyakit kulit, dan bisul. Namun, belum cukup pembuktian ilmiah untuk khasiat tersebut.

Sejauh ini, dukungan ilmiah pemanfaatan sambiloto masih sangat terbatas. Dalam beberapa penelitian, berikut khasiat sambiloto untuk kesehatan yang dirangkum Verywell Health.

1. Infeksi saluran pernapasan atas (ISPA)
Dalam penelitian yang diterbitkan pada 2017, para ilmuwan mengkaji 33 uji klinis yang diterbitkan sebelumnya dan menemukan bahwa sambiloto bermanfaat untuk meredakan gejala infeksi saluran pernapasan atas akut bila dibandingkan dengan herbal lain, perawatan standar, atau plasebo. Sambiloto juga dapat mempersingkat durasi batuk dan sakit tenggorokan dibandingkan dengan perawatan standar.

Namun, para peneliti mencatat bahwa kualitas keseluruhan studi masih buruk sehingga perlu uji klinis yang dirancang.

2. Radang usus
Dalam jurnal Alimentary Pharmacology and Therapeutics, para peneliti menganalisis 21 studi yang diterbitkan sebelumnya tentang penggunaan pengobatan herbal dalam pengobatan kolitis ulseratif atau radang usus dan penyakit Crohn. Untuk kolitis ulseratif, ekstrak sambiloto dianggap lebih unggul daripada plasebo dalam menginduksi remisi atau sebuah tanggapan.

3. Sklerosis ganda
Sambiloto dapat membantu mengurangi kelelahan pada orang dengan multiple sclerosis, menurut sebuah penelitian kecil yang diterbitkan di BMC Neurology. Jika dibandingkan dengan partisipan yang menggunakan plasebo, orang yang mengonsumsi sambiloto dua kali sehari selama 12 bulan mengalami penurunan tingkat kelelahan. Namun, ini tidak menurunkan tingkat kekambuhan, ukuran inflamasi, atau status kecacatan.

Baca juga: Daun Kratom Berkhasiat untuk Stamina, Ternyata Itu Narkoba

Meski terbukti memiliki khasiat untuk kesehatan, sambiloto juga memiliki efek samping yang perlu diwaspadai, umumnya sakit kepala, kelelahan, reaksi alergi, mual, dan diare.

Tak semua orang dapat meminum ramuan ini. Orang yang menggunakan obat-obatan (termasuk obat pengencer darah, obat tekanan darah, dan obat kemoterapi) harus berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan sambiloto.

Keamanan ramuan ini untuk wanita hamil, ibu menyusui, anak-anak, dan orang yang memiliki kondisi medis juga belum diketahui. Jika ingin membuktikan khasiat sambiloto untuk pengobatan, sebaiknya selalu konsultasikan ke dokter.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."