Taktik Artika Sari Devi Cegah Anak Jenuh saat Belajar Online

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Artika Sari Devi bersama kedua putrinya, yaitu Sarah Ebiela Ibrahim dan Dayana Zoelie Ibrahim. Instagram @artikasaridevi

Artika Sari Devi bersama kedua putrinya, yaitu Sarah Ebiela Ibrahim dan Dayana Zoelie Ibrahim. Instagram @artikasaridevi

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Mendampingi anak saat belajar online di rumah akibat pandemi Covid-19 menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua. Para orang tua menerapkan ragam taktik agar menjaga mood anak belajar dengan memandang layar gadget atau gawai sejak pagi hari. Hal itu juga turut dirasakan Artika Sari Devi sebagai ibu dari dua anak, Sarah Ebiela Ibrahim dan Dayana Zoelie Ibrahim.

Lantas taktik apa yang diterapkan Puteri Indonesia 2004 itu kepada kedua putrinya? Artika menjadwalkan waktu bermain. Menurutnya, sesuatu yang baik bukan hanya didapatkan dari belajar tetapi juga bermain.

"Saya dan Baim sepakat mereka punya waktu yang balance untuk bermain, karena tantangan sekarang lebih besar, kebayang kan dari pagi sudah berhadapan dengan screen," ucap Artika dalam acara Main Yuk dari Rumah bertema "The Importance of Play", Rabu, 22 Juli 2020.

Selama proses belajar online, Artika menyediakan waktu sesuai kesepakatan dengan anak-anak untuk bermain selama kurang lebih 10-15 menit. Mereka tidak main sendiri, orang tua juga ikut bermain. Momen ini akan menjadi waktu break yang cukup efektif untuk memberikan mood positif saat belajar.

Agar saat anak bermain tak menganggu waktu belajarnya, Artika mengajak para orang tua mengecek lagi tugas apa saja yang belum selesai. Tujuannya bisa dipastikan mana yang lebih didahulukan usai rehat dengan bermain.

Dalam hal bermain, Artika membebaskan kedua putrinya untuk bereksperimen dan mengikutsertakan mereka saat membenahinya. "Kalau di keluarga kami bikin konsep set up, play, dan clean up yang kita sepakati bersama. Mau mereka bikin eksperimen seperti apa silakan saja saya bebaskan asalkan dia juga bertanggung jawab sama kebersihan kamarnya," terangnya.

Menanggapi taktik yang diterapkan Artika Sari Devi, psikolog Anna Surti Ariani mengungkapkan bermain bisa membantu atasi tekanan atau stres sehari-hari yang dialami oleh orang tua dan anak. Sebab, anak sudah merindu bermain dengan teman-temannya, tapi belum bisa bertemu, lalu ditambah dengan beban pelajaran.

"Ketika anak terus menerus ditekan dengan tuntutan kegiatan belajar, maka bisa diibaratkan seperti karet yang ditarik terus menerus lalu putus. Namun ketika karet dilonggarkan atau anak dibiarkan dulu santai maka akan lebih efektif. Nah salah satu caranya biar santai dengan bermain," jelas Anna. 

Di tengah penerapan sekolah virtual dan anak disarankan untuk tetap di rumah, waktu bermain semakin penting. Tidak hanya sebagai momen istirahat anak di sela-sela sekolah virtual, tetapi juga pengganti manfaat bermain yang biasa mereka dapatkan ketika di sekolah, seperti kreativitas, pembangunan karakter dan kemampuan bersosialisasi. 

EKA WAHYU PRAMITA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."