Studi: Anak Main dengan Hewan Peliharaan Bisa Tambah Cerdas

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi hewan peliharaan di dalam kendaraan. (Motor1.com)

Ilustrasi hewan peliharaan di dalam kendaraan. (Motor1.com)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Bila selama ini Anda hanya mengetahui hewan peliharaan bisa usir jenuh, berarti Anda melewatkan manfaat berikut. Ternyata, hewan peliharaan juga bisa menstimulasi kecerdasan anak-anak. Kok Bisa?

Penelitian menemukan bahwa anak-anak yang bermain dengan anjing berisiko lebih kecil 23 persen untuk mengalami kesulitan dalam berinteraksi, baik interaksi sosial maupun emosional, dibandingkan dengan anak-anak yang tidak memiliki anjing.

Sebuah tim peneliti di University of Western Australia dan Telethon Kids Institute menyelidiki sekitar 1.700 rumah tangga dengan anak-anak berusia antara 2-5 tahun lewat kuesioner.

Studi tersebut menyatakan bahwa anak-anak yang tumbuh dengan anjing 30 persen lebih kecil kemungkinannya untuk terlibat dalam perilaku antisosial, 40 persen lebih suka memiliki masalah saat berinteraksi dengan balita lainnya dan 34 persen lebih mungkin untuk terlibat dalam perilaku bijaksana.

Seorang peneliti Hayley Christian dari University of Western Australia menjelaskan bahwa memelihara anjing dapat bermanfaat bagi perkembangan dan kesejahteraan anak-anak.

Keterikatan yang lebih kuat antara anak-anak dan hewan peliharaan dapat tercermin dari jumlah waktu yang dihabiskan untuk bermain dan berjalan bersama. Hal itu bisa meningkatkan perkembangan sosial dan emosional.

Sementara itu, Christian berharap bahwa kepemilikan anjing akan memberikan beberapa manfaat bagi kesejahteraan anak-anak. “Kami terkejut bahwa keberadaan anjing di keluarga memiliki banyak manfaat dan menciptakan emosi positif,” seperti dikutip dari Times of India, Ahad, 12 Juli 2020.

Penelitian tersebut melihat kaitan anak-anak yang membawa anjing mereka jalan-jalan setidaknya sekali seminggu. Anak-anak ini memiliki kemungkinan 36 persen lebih kecil untuk mengalami perkembangan emosi dan sosial yang lemah. 

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."