Begini Cara Pakai Alat Kontrasepsi Baru Berbentuk Gel

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi alat KB atau kontrasepsi (Freepik)

Ilustrasi alat KB atau kontrasepsi (Freepik)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Alat kontrasepsi kian beragam bentuknya untuk kenyamanan wanita. Contohnya alat kontrasepsi bentuk gel yang baru disetujui Pemerintah Amerika Serikat pekan lalu. Alat kontrasepsi bernama Phexxi itu dipakai menggunakan aplikator yang dimasukkan ke organ intim wanita sebelum berhubungan seks.

Gel dibuat oleh Evofem Biosciences yang berbasis di San Diego, Amerika Serikat, mengandung asam laktat, asam sitrat, dan kalium bitartrat, yang semuanya merupakan tambahan makanan umum.

Gel ini memiliki beberapa kesamaan dengan spermisida, yang menghalangi jalan masuk sperma ke serviks atau leher rahim dan memperlambat sperma.

Vagina memiliki keasaman antara 3,5 hingga 4,5, tingkat yang dibutuhkan untuk menjaga bakteri sehat. Sperma membuat vagina memiliki keasaman antara 7 hingga 8 supaya bisa bertahan hidup.

Sementara gel Phexxi membuat vagina tetap memiliki kisaran asam yang biasa, sehingga bisa mematikan sperma.

Tidak seperti alat kontrasepsi lain, kontrasepsi ini hanya perlu digunakan sesaat sebelum bercinta dan tidak mengandung hormon, yang dapat menyebabkan efek samping yang tidak dapat ditoleransi oleh beberapa wanita.

Perusahaan itu mengatakan Phexxi akan dipasarkan di kisaran harga US$ 250-275 atau setara Rp 3,6 juta hingga 4 juta untuk sekotak isi 12 tanpa asuransi, dikutip dari ABC News pada Sabtu, 30 Mei 2020.

Rencananya, Phexxi akan mulai diluncurkan pada awal September 2020. Mempertimbangkan pandemi COVID-19 saat ini.

Namun perlu diingat, meski Phexxi berfungsi untuk melindungi dari kehamilan, Phexxi tidak melindungi dari infeksi penyakit seksual menular. Forbes menyarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengganti alat kontrasepsi.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."