Advertisement
Advertisement
Advertisement

Paus Leo XIV: Profil Paus Asal Amerika Serikat Pertama yang Kuasai 5 Bahasa dan Bawa Misi Inklusif

foto-reporter

Reporter

google-image
Paus Leo XIV. Dok. Vatican Media

Paus Leo XIV. Dok. Vatican Media

Advertisement

CANTIKA.COM, JakartaPaus Leo XIV, yang lahir dengan nama Robert Francis Prevost, resmi menjadi Paus ke-267 Gereja Katolik Roma pada 8 Mei 2025, menggantikan Paus Fransiskus yang wafat pada 21 April 2025. Terpilihnya Leo XIV menjadi momen bersejarah, karena ia merupakan Paus pertama yang berasal dari Amerika Serikat. Sosoknya diyakini membawa semangat baru dalam misi Gereja, terutama dalam hal inklusivitas, keadilan sosial, dan keterlibatan umat muda.

Latar Belakang dan Awal Karier

Robert Francis Prevost lahir pada 14 September 1955 di Chicago, Illinois, Amerika Serikat. Ia bergabung dengan Ordo Santo Agustinus dan meraih pendidikan teologi dari Universitas Villanova. Setelah ditahbiskan sebagai imam, Prevost menjalani kehidupan sebagai misionaris di Peru selama lebih dari dua dekade. Ia kemudian menjabat sebagai Uskup Chiclayo dari 2015 hingga 2023.

Selain kiprah pastoralnya, Prevost juga pernah menjadi Prior Jenderal Ordo Agustinus dari 2001 hingga 2013. Dalam periode tersebut, ia dikenal sebagai pemimpin yang bijak, terbuka pada dialog lintas budaya, dan aktif memperjuangkan peran Gereja dalam isu-isu sosial.

Karier di Vatikan dan Jalan Menuju Kepausan

Karier Prevost di Vatikan dimulai secara intens sejak 2023 ketika ia diangkat sebagai Prefek Dikasteri untuk Para Uskup dan Presiden Komisi Kepausan untuk Amerika Latin oleh Paus Fransiskus. Pada tahun yang sama, ia juga diangkat sebagai Kardinal, menandai semakin besarnya pengaruhnya dalam hierarki Gereja.

Dalam perannya sebagai Prefek, Prevost dikenal tegas namun rendah hati. Ia menunjukkan kepedulian besar terhadap pengangkatan uskup yang progresif, inklusif, dan berpihak pada rakyat kecil. Pandangannya yang sejalan dengan visi reformasi Paus Fransiskus membuatnya digadang-gadang sebagai calon kuat pengganti sang Paus.

Menguasai Lima Bahasa

Sebagai seorang pemimpin Gereja yang berpengalaman di berbagai negara dan komunitas, Paus Leo XIV dikenal sebagai seorang poliglot. Ia fasih berbicara dalam lima bahasa utama, yaitu: Bahasa Inggris, Bahasa Spanyol, Bahasa Italia, Bahasa Prancis, dan Bahasa Portugis

Selain itu, ia juga memiliki kemampuan membaca dalam Bahasa Latin dan Bahasa Jerman. Penguasaan bahasa yang luas ini sangat menunjang pelayanannya, terutama dalam menjalin komunikasi lintas budaya dengan umat Katolik di seluruh dunia. Dalam pidato pertamanya sebagai Paus, ia berbicara dalam Bahasa Italia dan Spanyol, mencerminkan kedekatannya dengan komunitas global Gereja.

Makna Nama “Leo XIV”

Ketika terpilih menjadi Paus, ia memilih nama Leo XIV, merujuk pada Paus Leo XIII, yang dikenal karena ensiklik sosial Rerum Novarum, dokumen penting yang menandai posisi Gereja terhadap hak-hak pekerja dan keadilan sosial. Pilihan nama ini mencerminkan komitmen Paus Leo XIV terhadap kemanusiaan, solidaritas global, dan peran aktif Gereja dalam isu sosial modern.

Pesan Perdana dan Visi Kepemimpinan

Dalam pidato perdananya dari balkon Basilika Santo Petrus, Paus Leo XIV menyampaikan pesan yang kuat: “Perdamaian, kasih, dan dialog adalah fondasi Gereja kita ke depan. Kita dipanggil untuk menjembatani perbedaan, bukan memperdalamnya.” Ia menekankan pentingnya Gereja yang terbuka dan hadir untuk semua, khususnya kaum muda dan kelompok yang terpinggirkan.

Leo XIV juga menunjukkan niat untuk melanjutkan reformasi struktural Gereja dan memperluas partisipasi perempuan dalam pelayanan Gereja. Fokus lainnya adalah perubahan iklim, migrasi global, dan perdamaian dunia.

Reaksi Dunia dan Harapan Umat

Pemilihan Paus dari Amerika Serikat menuai reaksi luar biasa dari publik dunia. Di Chicago, umat Katolik merayakan dengan bangga, sementara di Katedral St. Patrick, New York, misa khusus diadakan sebagai bentuk syukur. Banyak pihak melihat Leo XIV sebagai simbol generasi baru kepemimpinan Katolik yang lebih global, tidak hanya terpusat di Eropa.

Keluarga dan teman-teman lamanya di Chicago bahkan menyampaikan sisi unik dari Paus baru ini, termasuk fakta bahwa ia adalah penggemar tim bisbol White Sox, sebuah detail kecil yang membuat sosoknya terasa lebih dekat dengan umat.

Paus Leo XIV tidak hanya mencatat sejarah sebagai Paus asal Amerika Serikat yang pertama, tetapi juga menjadi simbol harapan bagi perubahan dan pembaruan dalam Gereja Katolik. Dengan latar belakang misi yang kuat, kepemimpinan yang inklusif, dan komitmen terhadap isu-isu kemanusiaan, Paus Leo XIV berpotensi menjadi tokoh penting dalam membentuk wajah Gereja abad ke-21.

Pilihan Editor: Kardinal Robert Francis dari Amerika Serikat Terpilih Menjadi Paus

VATICAN MEDIA | CHICAGO SUN TIMES | THE SUN | NEW YORK TIMES

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Advertisement

Recommended Article

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."
Advertisement