5 Cara Cegah Stres dengan Kehidupan New Normal

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi wanita berpikir. Unsplash.com

Ilustrasi wanita berpikir. Unsplash.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta -  Lebih dari dua bulan masyarakat menjalani aktivitas di rumah saja akibat pandemi virus corona baru atau Covid-19. Tak bisa dielakkan ada masa-masa cemas dan bingung dengan perubahan tersebut. Seiring berjalannya proses adaptasi, maka kita akan memasuki fase berdamai dengan kebiasaan baru atau New Normal. Mengingat pandemi ini belum diketahui kapan berakhirnya secara pasti.

Leonardi Goenawan, dokter spesialis jiwa RS Pondok Indah, mengatakan kemampuan adaptasi seseorang membuatnya mampu mengembangkan kebiasaan-kebiasaan baru dan memandang kehidupan dengan cara yang lebih realistis.

Beberapa perubahan yang mulai dilakukan oleh mereka yang telah mencapai tahap ini adalah mulai terbentuk gaya hidup di rumah saja, lebih banyak melakukan aktivitas di rumah serta munculnya kembali bahan-bahan tradisional untuk menjaga kesehatan.

Selain itu, mulai aktif mengoptimalisasi virtual (bekerja dari rumah, kelahiran generasi Zoom, telemedicine, dan lain-lain) dan timbul kebersamaan serta rasa senasib sepenanggungan.

“Namun, tidak semua orang memiliki ketangguhan yang sama untuk mencapai tahap penerimaan. Seseorang yang biasanya mudah tertekan akan merasakan dampak pandemi ini lebih berat,” ujarnya.

Untuk menyiasati situasi tertekan agar tidak mengalami stres yang berlarut-larut, ada beberapa tips yang dapat dilakukan

1. Istirahat dari menonton, membaca, atau mendengarkan berita, termasuk media sosial. Mendengar info pandemi berulang kali bisa membuat hanyut dalam kekhawatiran yang berlebihan.

2. Pelihara baik-baik kesehatan tubuh dan berolahraga ringan secara teratur, seperti latihan napas, peregangan, yoga, atau meditasi. Makan makanan yang sehat dan berimbang dan berolahraga secara teratur, juga tidur dengan waktu yang cukup. Hindari penggunaan alkohol, rokok, dan obat-obatan yang tidak perlu.

3. Berikan diri waktu untuk bersantai. Lakukan beberapa aktivitas lain yang Anda sukai. Berbagai penelitian memperlihatkan hubungan resiprokal antara stres dan aktivitas fisik. Semakin rutin beraktivitas fisik maka semakin rendah tingkat stres.

4. Selain itu, aktivitas fisik dan olahraga terbukti penting dalam manajemen stres yang efektif karena dapat menurunkan kadar hormon-hormon stres, seperti adrenalin dan kortisol, dalam tubuh.

Pada saat yang sama aktivitas fisik menstimulasi produksi endorfin, yaitu bahan kimia yang diproduksi oleh otak dan berfungsi sebagai pereda rasa sakit. Endorfin juga dapat menghasilkan perasaan rileks dan optimis ketika berolahraga rutin.

5. Senantiasa terhubung dengan orang lain. Berbicaralah dengan orang yang dipercaya tentang perasaan dan kekhawatiran. Dengan bercerita pada orang lain akan meringankan separuh beban.

Setelah melewati tahap penerimaan dalam menghadapi pandemi, maka Anda mulai terbiasa dengan kondisi New Normal. Pada tahap ini diharapkan Anda sepenuhnya tidak lagi merasa terganggu, bahkan sudah mulai nyaman dengan semua perubahan yang berhubungan dengan adanya pandemi.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."