Tips Beli Sari Kelapa Nata de Coco Bagus, Jangan Khawatir Plastik

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Nata de Coco (Wikipedia)

Nata de Coco (Wikipedia)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Sari kelapa atau nata de coco adalah salah satu santapan lezat, tinggi serat, dan baik untuk kesehatan.

Hanya saja, beberapa waktu belakangan masyarakat dihebohkan dengan kecurigaan nata de coco yang mengandung plastik. Tentu kabar ini membuat orang khawatir saat membeli nata de coco.

Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM menjelaskan ihwal dugaan campuran plastik pada nata de coco. Dalam situs resmi, BPOM menjelaskan sari kelapa adalah pangan yang dibuat dari bahan baku air kelapa.

Nata de coco masuk dalam kelompok bahan baku berbasis buah. Pada proses pembuatannya, pangan yang menyerupai gel ini terbentuk dari jutaan benang selulosa yang berlapis-lapis. "Sehingga menjadikan pangan ini mengandung serat tinggi yang baik untuk tubuh," tulis keterangan tersebut.

Serat tipis seperti benang atau selulosa itu disebut sebagai serat pangan yang diperlukan untuk pencernaan. Lapisan yang banyak tersebut membuat sari kelapa bisa memerangkap cairan. Jika ditekan, cairan tersebut akan keluar dan yang tertinggal adalah benang-benang serat yang menyerupai lembaran tipis. "Lembaran tipis ini yang diisukan seolah-olah plastik," tulis BPOM.

Potongan sari kelapa yang semula lembut kenyal bisa digigit sampai putus. Nata de coco bisa juga menjadi sangat liat dan sulit disobek jika cairannya berkurang karena yang tertinggal adalah kumpulan benang-benang serat tipis.

Sebab itu, masyarakat diimbau untuk cermat memilih nata de coco atau sari kelapa. BPOM berbagi tips membeli nata de coco, yakni warnanya putih bersih, transparan, struktur kuat, tidak mudah hancur, tidak lengket, tidak berbau asam, dan tidak mengandung kotoran.

Ketika membeli sari kelapa atau nata de coco dalam kemasan, perhatikan kemasan, label, izin edar, dan cek waktu kedaluwarsa.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."