Kisah Mawar De Jongh Bintangi Film Miracle in Cell No.7

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Mawar de Jongh, aktris. Instagram.com/@mawar_eva

Mawar de Jongh, aktris. Instagram.com/@mawar_eva

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Aktris Mawar De Jongh membintangi film Miracle in Cell No.7 versi Indonesia. Ia berperan sebagai anak Dodo Rojak (Vino G Bastian) saat dewasa. Dodok rojak merupakan disabilitas yang bekerja sebagai penjual balon dan memiliki seorang anak perempuan.

Miracle in Cell No.7 ini merupakan kali kedua bagi Mawar bekerja dengan sutradara Hanung Bramantyo. Sebelumnya, ia berlakon sebagai Annelies di film Bumi Manusia.

"Aku banyak diarahkan oleh mas Hanung, aku enggak tahu bagaimana situasi pengadilan, aku banyak dikasih gambaran tentang situasinya," kata Mawar seperti dikuti dari Antara.

Selain berjuang mendalami peran, Mawar mengaku sudah siap jika film versi Indonesia dibandingkan dengan karya aslinya. "Di saat nanti ada yang membandingkan, at least aku sudah berusaha yang terbaik," tuturnya.

Aktris berusia 18 tahun ini juga bercerita sudah terkesan dengan film yang tayang perdana pada 2013. Ia sempat berulang kali menontonnya. "Sudah berulang-ulang pas masih sekolah aku sudah nonton," ujarnya.

Miracle in Cell No. 7 versi Korea Selatan bercerita tentang pria difabel bernama Lee Yong-gu yang dipenjara karena dituduh membunuh. Ia berkawan baik dengan teman-teman satu sel yang membantu menyelundupkan putrinya ke penjara untuk bertemu dengannya. 

Hingga saat ini belum bisa dipastikan kapan Miracle in Cell No. 7 versi Indonesia akan tayang mengingat masih adanya peraturan pemerintah untuk menaati Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Selain Vino G. Bastian dan Mawar De Jongh, film ini juga dibintangi oleh Bryan Domani, Indro Wakrop, Tora Sudiro, Deni Sumargo, Graciella Abigail, Rigen, dan Indra Jegel.

ANTARA | MARVELA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."