Selain Cegah Risiko Infeksi, Cek 3 Manfaat Rambut Kemaluan Lebat

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi Miss V

Ilustrasi Miss V

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Sejumlah perempuan mencukur rambut kemaluan demi urusan ranjang. Sebab mereka merasa lebih percaya diri tanpa vagina berbulu saat bercinta dengan pasangan.

Namun perlu diperhatikan bahwa rambut kemaluan memiliki sejumlah manfaat untuk Anda. Di antaranya rambut kemaluan bisa mengurangi risiko seseorang terkena infeksi di area genital. Sesi bercinta Anda dan pasangan pun bisa semakin hangat dan bergairah dengan adanya rambut kemaluan. Sebab, rambut ini dianggap bisa membuat hormon seks terperangkap di antaranya.

Selain itu, berikut manfaat vagina berbulu lebat untuk kehidupan seksual

1. Melindungi vagina dari bakteri dan pemicu penyakit lainnya

Sebum yang diproduksi oleh folikel rambut kemaluan juga akan menghentikan reproduksi bakteri di area tersebut. Sehingga adanya rambut di vagina akan melindungi Anda dari beberapa penyakit seperti selulitis dan infeksi menular seksual.

 
2. Mengurangi dampak gesekan di vagina

Kulit yang ada di area vagina, lebih sensitif dibandingkan dengan kulit di area tubuh lainnya sehingga mudah mengalami iritasi. Iritasi biasanya timbul akibat gesekan kulit vagina dengan pakaian dalam yang terlalu ketat atau yang berbahan kasar. Jika memiliki vagina yang berbulu lebat bisa memberikan bantalan tambahan agar dampak gesekan tidak mudah mengiritasi vagina.

Adanya rambut kemaluan juga akan mengurangi risiko vagina terkena iritasi akibat aktivitas seks. Sebab, rambut pubis ini bisa berperan sebagai lubrikan kering dan menjaga vagina tetap hangat. Hal ini akan meningkatkan gairah Anda dan pasangan saat bercinta.

3. Menandakan usia subur

Rambut kemaluan tumbuh saat seorang perempuan masuk usia pubertas. Ini menandakan saat rambut kemaluan sudah muncul, maka kemampuan reproduksi wanita pun dimulai.

4. Memfasilitasi penyebaran hormon seks

Feromon dianggap sebagai salah satu hormon seksual karena berperan untuk meningkatkan daya tarik seksual seseorang. Feromon diproduksi di kelenjar keringat apokrin yang banyak terdapat di area tumbuhnya rambut kemaluan. Hormon itu bisa terperangkap di antara rambut kemaluan yang tumbuh dan membuat daya tarik seksual seseorang meningkat di mata pasangannya.

Anggapan vagina berbulu lebat adalah vagina yang kotor merupakan kesalahpahaman yang masih sangat sering terjadi. Sebab, ada atau tidaknya rambut di kemaluan, vagina tetap saja bisa kotor atau malah bersih. 

Memang, akan sulit menjaga area vagina tetap kering jika berbulu tebal. Akibatnya, risiko bau tak sedap pun bisa muncul. Namun pada vagina yang tidak memiliki bulu sama sekali, risiko bau juga tetap ada karena bakteri jadi lebih mudah masuk.

Sebab itu, kuncinya bukanlah pada dicukur atau tidak, tapi pada cara menjaganya agar tetap bersih. Berikut ini, beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk membuat vagina tetap bersih, meski berbulu lebat.

- Bilaslah dengan air hangat dan sabun setiap Anda mandi.

- Hindari penggunaan produk yang mengandung parfum untuk membersihkan vagina karena bisa menyebabkan gangguan keseimbangan pH di area tersebut.

- Selalu keringkan area vagina setelah selesai buang air.

- Bersihkan vagina secara rutin dengan tisu atau handuk lembap.

- Selalu keringkan rambut kemaluan setiap selesai mandi.

Bagi Anda yang tetap ingin memiliki rambut kemaluan tapi tidak ingin terlihat berantakan, tidak ada salahnya untuk memangkas sedikit rambut vagina. Namun, jangan memotongnya sampai habis. Ini juga akan mengurangi risiko Anda diganggu oleh kutu kemaluan.

 
Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."