Psikolog Ajak Jalani Work From Home dengan Sudut Pandang Positif

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Ilustrasi wanita bekerja di rumah. shutterstock.com

Ilustrasi wanita bekerja di rumah. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Masyarakat sudah menerapkan bekerja dari rumah atau work from home selama lebih dari satu bulan. Bagaimana kondisi diri dan rumah saat ini?

Ada yang rumahnya semakin bersih karena empunya punya banyak waktu luang untuk berbenah, tapi ada juga yang jadi malas karena berpikir, toh tak ada yang tahu karena rumah adalah area privat. Mereka yang masuk kategori kedua tadi bisa jadi malas mandi dan berganti pakaian selama bekerja dari rumah.

Umumnya mereka mempekerjakan asisten rumah tangga untuk membereskan rumah. Namun selama masa karantina memutuskan untuk tidak membiarkan orang lain masuk ke dalam rumah. Mau pergi ke laundry pun ragu karena siapa tahu tutup.

Psikolog anak dan keluarga, Irma Gustiana mengatakan melakukan segala kegiatan di rumah bukan berarti mengabaikan perawatan diri. "Justru kesempatan ini bisa digunakan untuk memperhatikan diri, termasuk menjaga kebersihan, kelembutan, dan keharuman pakaian yang digunakan," kata Irma dalam keterangan tertulis dari SoKlin Softergent, Sabtu 25 April 2020.

Terlebih mereka yang sudah berkeluarga, menjaga kebersihan diri menjadi contoh konkret dalam mengedukasi anak-anak. Irma melanjutkan, menurut penelitian di Journal of Personality and Social Psychology, aroma tertentu dapat membantu menurunkan tingkat stres, bahkan tanpa kehadirannya secara fisik. "Dengan memakai pakaian yang wangi bisa membantu anggota keluarga lebih nyaman," ucap psikolog dari Universitas Indonesia, ini.

Selain lebih menjaga kebersihan diri, Irma mengajak masyarakat melihat bekerja dari rumah dari sudut pandang lain. "Banyak nilai positif yang dapat dipetik dari work from home, terutama memungkinkan kita tetap terhubung secara fisik dan psikologis dengan anak dan pasangan,” ujarnya.

Waktu untuk menyelesaikan pekerjaan pun lebih fleksibel, bisa diatur dengan situasi, kondisi, dan kebutuhan, serta tidak ada pengeluaran untuk transportasi ke kantor dan ke sekolah. Yang tak kalah penting adalah orang tua bisa menjadi contoh bagi anak-anak, sehingga mereka memahami apa pekerjaan atau profesi orang tuanya.

Menurut Irma, yang paling utama ketika bekerja dari rumah adalah membuat jadwal keluarga yang teratur. Langkah ini amat membantu orang tua, khususnya ibu, dalam menyusun prioritas dan pembagian waktu yang tepat. Dengan begitu, ibu punya waktu untuk me time di sela-sela waktu bekerja dan menyelesaikan segala urusan rumah tangga.

Pasangan juga jangan sampai tidak dilibatkan dalam setiap kegiatan. "Komunikasikan dengan pasangan terkait jadwal dan pembagian tugas serta tanggung jawab bersama," kata dia. Dan satu lagi yang penting adalah mengajak anak-anak untuk terlibat dalam kegiatan domestik di rumah.

"Hindari menuntut dan berharap terlalu berlebihan kepada anak dan pasangan," kata Irma. Musababnya, jika harapan itu tidak terpenuhi, maka bisa menjadi masalah baru bagi ibu. Misalnya, muncul rasa cemas, panik serta rasa tidak berdaya. Kondisi itu membuat ibu lekas muncul masalah fisik.

Jenis kegiatan domestik yang dapat melibatkan anak, antara lain memasak, membersihkan rumah, atau mencuci pakaian. "Anak-anak biasanya sangat senang jika dilibatkan sekaligus membuat mereka lebih terampil," ungkap Irma.

Marketing Manager Fabric Care Wings Corp, Joanna Elizabeth Samuel mengatakan ketika mengajak anak mencuci pakaian, perhatikan durasi mencuci karena anak akan bosan jika terlalu lama. "Lakukan proses mencuci yang lebih praktis, waktunya lebih singkat, dan menghasilkan pakaian yang bersih dan wangi," ucap dia.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."