7 Cara Merayakan Hari Bumi kala di Rumah Saja, Ada Hemat Listrik

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
ilustrasi listrik di rumah (pixabay.com)

ilustrasi listrik di rumah (pixabay.com)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Hari Bumi sedunia diperingati setiap 22 April. Tahun ini merupakan perayaan Hari Bumi ke-50. Pada perayaan ini, kita selalu diingatkan untuk lebih menjaga dan menyayangi bumi dari kerusakan akibat pemanasan global, sampah yang menumpuk, dan kualitas udara yang terus menurun.

Hari Bumi tahun ini berbeda dari sebelumnya mengingat situasi pandemi virus corona alias covid-19. Namun bukan berarti kita tak bisa merawat bumi, lakukan beberapa aksi seperti aksi penghijauan dan penghematan dari rumah. 

1. Batasi penggunaan air

Membatasi penggunaan air juga baik untuk menjaga cadangan air bersih dan mengurangi aliran air kotor ke laut. Anda bisa memulainya dengan tidak terus menyalakan keran air saat mandi dan hanya menyalakannya saat akan digunakan.

2. Hemat listrik

Menghemat penggunaan listrik selain bisa mengurangi biaya yang harus dibayarkan, juga perlu dilakukan untuk menjaga bumi. Dengan mengurangi penggunaan energi listrik, maka asap beracun yang dihasilkan oleh tempat pengolahan energi listrik bisa berkurang.

Asap serta cara pengolahan energi listrik secara keseluruhan dapat merusak lingkungan dan sumber daya alam di sekitarnya. Sehingga untuk meminimalisir kerusakan yang terjadi, Anda bisa mulai dengan mencabut kabel listrik yang tidak digunakan dan mematikan lampu di siang hari.

3. Tanam satu tanaman di rumah

Pohon berguna untuk memberikan oksigen dan udara bersih untuk manusia. Tak hanya itu, pohon juga bisa dijadikan sumber makanan sekaligus memerangi perubahan iklim. Jadi, menanam pohon di rumah bisa menjadi salah satu cara untuk menjaga bumi kita.

Anda bisa memulainya dengan memelihara tanaman hias atau tanaman-tanaman kecil di pot yang benihnya banyak tersedia dan bisa dibeli secara online atau daring. Menanam pohon juga bisa menjadi salah satu aktivitas yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga, terutama anak, agar ia tidak bosan selama harus berdiam diri di rumah.

ilustrasi tanaman di kamar mandi (freepik.com)

4. Kurangi penggunaan plastik

Sampah plastik tidak bisa hancur dengan sendirinya dalam jangka waktu ratusan bahkan ribuan tahun. Sehingga, apabila tidak didaur ulang, sampah-sampah ini hanya akan memenuhi tempat pembuangan sampah atau berujung mengotori laut, dan mengancam kehidupan banyak biota laut.

5. Daur ulang sampah plastik di rumah

Untuk ikut mengurangi tumpukan sampah plastik, Anda bisa mendaur ulang botol bekas minuman, atau tempat makan yang didapatkan dari jasa antar makanan. Anda bisa mengolahnya jadi pot tanaman atau tempat lilin.

Anda juga bisa menjadikan kegiatan daur ulang sebagai aktivitas yang menyenangkan bagi anak. Ambil botol-botol bekas yang sudah tidak terpakai dan ajak anak untuk melukis botol atau mewarnainya sesuka hati, menjadikannya pajangan, atau menyulapnya menjadi perhiasan seperti kalung atau gelang warna-warni.

6. Kurangi emisi karbon dengan perbanyak makan sayur

Tahukah Anda jika meluasnya peternakan merupakan salah satu penyebab berkurangnya lahan hutan alami? Selain itu, proses beternak, mulai dari memelihara hewan hingga pengolahannya sampai siap dipasarkan, bisa menyumbangkan lebih banyak karbon dioksida ke udara sehingga emisi karbon yang merusak lingkungan bisa meningkat.

Karena itu, salah satu cara untuk melindungi bumi adalah dengan mengubah pola makan menjadi lebih banyak mengonsumsi sayur, biji-bijian, kacang-kacangan, dan buah-buahan. Anda bisa memulainya secara perlahan dengan mengurangi sedikit demi sedikit jumlah daging yang dimasak dan dikonsumsi.

7. Olah sisa sampah sayur dan buah jadi pupuk

Sisa sayuran yang Anda masak tadi, juga bisa kembali dimanfaatkan untuk menjadi pupuk kompos. Anda bisa menggunakan pupuk ini untuk menyuburkan pohon yang ditanam untuk memperingati Hari Bumi. Untuk membuat kompos, Anda bisa menyimpan sisa sayuran di dalam wadah makanan lalu menyimpannya di bawah tempat cuci piring, balkon rumah, atau bahkan freezer.

Selain langkah-langkah di atas, salah satu yang paling berpengaruh untuk menjaga kesehatan lingkungan adalah dengan mengurangi polusi dan membatasi penggunaan kendaraan bermotor. Namun berhubung saat ini sedang diberlakukan larangan untuk bepergian, maka polusi di kota-kota besar di dunia pun mulai berkurang.

SEHATQ
 

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."