Paus Fransiskus Perhatikan Beban Perempuan Selama Wabah Corona

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Paus Fransiskus, saat memimpin malam misa paskah di tengah pandemi virus corona atau Covid-19 di St. Peter's Basilica, Vatikan, 12 April 2020. Sejumlah upacara penting saat paskah ditiadakan karena virus corona. Andreas Solaro/Pool via REUTERS

Paus Fransiskus, saat memimpin malam misa paskah di tengah pandemi virus corona atau Covid-19 di St. Peter's Basilica, Vatikan, 12 April 2020. Sejumlah upacara penting saat paskah ditiadakan karena virus corona. Andreas Solaro/Pool via REUTERS

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Paus Fransiskus menyerukan masyarakat bersatu mendukung kaum perempuan agar tidak menjadi korban tindak kekerasan domestik selama wabah corona terjadi.

Paus Fransiskus memperhatikan bagaimana kaum perempuan berupaya mengurus segala sesuatu di rumah, termasuk juga yang sambil bekerja dan memenuhi kebutuhan rumah tangga, suami, dan anak-anak. "Mereka rentan terkena risiko tindak kekerasan di dalam rumah sebagai imbas dari beban yang terasa berat," kata Paus Fransiskus saat menyampaikan pidato Paskah dari ruang perpustakaan di Vatikan seperti dilansir Reuters, Senin 13 April 2020.

Paus Fransiskus memuji peran perempuan yang tetap mengurus anak, suami, termasuk jika ada orang lanjut usia dan penyandang disabilitas di dalam rumah. "Mari kita berdoa untuk mereka agar Tuhan menganugerahkan mereka kekuatan, mendukung mereka dan keluarganya," kata Paus.

Paus Fransiskus membacakan pesan "Urbi et Orbi" ("To the City and the World") saat malam misa paskah di tengah pendemik virus corona di St. Peter's Basilica, 12 April 2020. Vatican Media/Handout via REUTERS

Tindak kekerasan domestik terhadap perempuan diketahui meningkat selama pemberlakuan pembatasan sosial yang diterapkan pemerintah di sejumlah negara untuk mencegah penyebaran virus corona. Physical distancing ini membuat masyarakat tidak bisa beraktivitas di luar rumah seperti biasa dan berdampak pada kondisi ekonomi.

Menurut data dari YWCA di New Jersey bagian utara, Amerika Serikat, ada peningkatan telepon permintaan bantuan dari perempuan yang mengalami tindak kekerasan domestik. Jumlahnya meningkat sebanyak 24 persen.

Di Spanyol, telepon permintaan bantuan terkait tindakan kekerasan domestik naik 12,4 persen selama dua pekan pertama lockdown dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pemerintah Spanyol juga menyatakan permintaan konsultasi online naik 270 persen dibanding periode sebelumnya.

BUDI RIZA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."