Sembuh dari COVID-19, Andrea Dian: Pentingnya Ikhlas dan Happy

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Karena terdapat flek pada paru-parunya, Andrea Dian selanjutnya menjalani pemeriksaan swab pada 16 Maret dan ia dinyatakan positif Corona pada 18 Maret. Kini, ia tengah menjalani perawatan dan isolasi di rumah sakit rujukan pemerintah. instagram.com/andreadianbimo

Karena terdapat flek pada paru-parunya, Andrea Dian selanjutnya menjalani pemeriksaan swab pada 16 Maret dan ia dinyatakan positif Corona pada 18 Maret. Kini, ia tengah menjalani perawatan dan isolasi di rumah sakit rujukan pemerintah. instagram.com/andreadianbimo

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Aktris Andrea Dian dinyatakan sembuh dari virus corona baru atau COVID 19 pada Ahad, 5 April 2020. Ia menjalani perawatan selama hampir tiga minggu di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta. 

Melalui akun YouTube pribadinya, Sabtu, 11 April 2020, Andrea yang ditemani sang suami, Ganindra Bimo, berpesan kepada para pasien COVID-19 untuk tetap berpikir positif sebagai kunci untuk kesembuhan.

"Pertama.. Untuk teman-teman yang masih berjuang melawan COVID-19, coba lebih ikhlas untuk ngejalanin, lebih positif, lebih kayak coba buat semua happy meski itu susah," ucap Andrea Dian.

Ia mengatakan bahwa pengidap COVID-19 bisa disembuhkan dengan menjalani perawatan yang telah diberikan oleh petugas medis. "Kalian yakin akan sembuh bisa pulih lagi. Jangan mikir aku masih sakit, enggak. Kalian harus yakin pasti sembuh dan bisa disembuhkan dengan bantuan paramedis," tuturnya.

Tak lupa mengucapkan terima kasih kepada para petugas medis yang telah membantunya untuk sembuh.

Sehari sebelum dinyatakan sembuh, aktris 35 tahun ini menjawab sejumlah pertanyaan warganet soal obat dan makanannya selama dirawat lewat unggahan Instagram Stories.

Menurut Andrea, obat yang dikonsumsinya multivitamin dan vitamin C.

Dalam unggahan tersebut, Andrea bercerita kronologi saat akhirnya ia dinyatakan positif Corona. Istri presenter Ganindra Bimo itu awalnya mengalami demam pada 13 Maret dan dinyatakan mengidap demam berdarah. Setelah mulai merasa fit dan merasa khawatir, ia melakukan cek thorax dan influenza pada 15 Maret. Dari kedua tes tersebut hasilnya bagus, namun saat scan paru-paru, terdapat flek di kanan dan kiri paru-paru Andrea. instagram.com/andreadianbimo

Selain itu, ada empat jenis obat medis yang diberikan, salah satunya chloroquine, yang disebut banyak digunakan di Cina untuk mengobati virus corona.

Hasilnya, obat itu tidak bekerja baik pada tubuhnya. Bahkan, ia mengalami efek yang cukup menyeramkan. Mulai dari mual, pusing, jantung berdebar, lemas seperti hendak pingsan, napas pendek, hingga tangannya tremor. Sehingga tim dokter memutuskan untuk menghentikan pemberian obat tersebut.

Ia juga berpesan agar jangan sekali-kali minum obat ini tanpa anjuran dokter karena efeknya bisa berbahaya. "Tidak semua orang cocok," imbuhnya. 

Andrea mengisahkan pemberian infus dan ventilator hanya diberikan pada pasien tertentu yang membutuhkan. Ventilator hanya diberikan pada pasien yang memiliki gejala sesak napas karena penyakit bawaan. Bagi mereka yang tidak memiliki gejala dapat bernapas seperti biasa.

Selain obat-obatan, makanan sehat tiga kali sehari juga rutin diberikan kepadanya. Ia diharuskan minum air putih minimal dua liter sehari.

"Selama perawatan aku dapat makanan seimbang, terdiri dari lauk seperti ikan atau daging, tahu tempe, sayur, susu, dan buah," jelasnya.

Andrea juga tetap menjalankan hobi olahraganya selama di rumah sakit, seperti saat berada di rumah

ANTARA | BISNIS

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."