Dokter Anak Bagi 4 Tips Menyiapkan Makanan Anak saat Corona

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi ibu dan anak makan sayur. shutterstock.com

Ilustrasi ibu dan anak makan sayur. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Di tengah pandemi corona, para orang tua kian memperketat makanan yang dikonsumsi buah hati mereka. Sebab selain untuk tumbuh kembang, juga demi memperkuat daya tahan tubuh anak dari serangan virus corona baru atau COVID-19. Apakah ada beda nutrisi yang harus dipenuhi di masa corona dengan sebelumnya?

Dokter spesialis anak Meta Hanindita mengungkapkan tidak ada perbedaan yang signifikan dengan hari biasa. Sebab, nutrisi anak wajib dipenuhi orang tua di setiap waktu. Ia hanya menekankan pada tahapan persiapan, pengolahan, dan cara penyimpanan makanan.

"Hanya yang lebih harus diperhatikan di bagian preparation makanannya. Lebih diperhatikan food safety membersihkan dan menjaga higienitas, pastikan tempat makan juga harus bersih pakai sabun dan air. Jangan lupa dikeringkan dulu sebelum dipakai sebab tetes air masih bisa termakan," ucap Meta dalam bincang online di Live Instagram Mother & Baby, Jumat, 3 April 2020.

Selain itu, dokter Meta juga bagi tips menyiapkan makanan sehat dan aman untuk anak

1. Kebersihan

Sebelum mengolah makanan pastikan tangan bersih, peralatan bersih, dan tempat masak juga bersih. "Bahan makanan segar dicuci dulu dan peralatan masak juga dipastikan bersih." ucap Meta.

2. Proses memasak

Saat proses memasak, pastikan semua bahan makanan dimasak dengan matang, hindari makan setengah matang. Seperti daging ayam, sapi, dan telur setengah matang sebab kondisi anak masih rentan pada bakteri di makanan setengah matang.

3. Pentingnya pemisahan

Kemudian saat makanan sudah jadi langsung pisahkan saat menyimpan makanan di kulkas. Misal daging, sayur dan buah dipisah, apalagi kalau makan tidak habis juga harus dipisah.

"Paling penting pastikan memisahkan talenan untuk bahan makanan yang matang dan mentah. Sebab kalau tidak bisa terjadi kontaminasi silang bakteri," jelasnya.

4. Penyimpanan

Makanan yang sudah diolah harap disimpan dengan tepat sesuai dengan pengaturan suhu yang tepat.

"Jadi harus di bawah 5 atau di atas 60 derajat celcius untuk penyimpanan makanan. Sementara di suhu ruangan tidak boleh lebih 2 jam, untuk suhu panas di atas 32 derajat celcius tidak boleh lebih dari sejam. Kalau tidak mau langsung makan, masukkan dulu ke dalam kulkas," imbaunya.

Meta menyarankan yang terbaik memang bahan segar, namun jika tidak memungkinkan makanan bisa disimpan sebagai stok di kulkas. Termasuk ketika memasak bubur jangan disimpan lama di suhu ruangan lebih dari 2 jam.

"Penyimpanan stok makanan dengan ketentuan tetap dipisah di bawah 5 derejat celcius yang bisa bertahan 3-7 hari, jadi betul-betul diperhatikan soal penyimpanan," serunya.

Meta juga menggarisbawahi bagi orang tua dengan anak yang sudah mengonsumsi makanan tambahan tidak perlu bingung soal bahan karena bisa menggunakan bahan yang sama dengan orang dewasa. "Yang membedakan lebih ke tekstur, tinggal disesuaikan dengan usia anak," tandasnya.

EKA WAHYU PRAMITA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."