Wabah Corona, Matahari Department Store Tutup Sampai 13 April

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Matahari department store. REUTERS/Dwi Oblo/Files

Matahari department store. REUTERS/Dwi Oblo/Files

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - PT Matahari Department Store Tbk menutup seluruh gerai secara nasional akibat wabah corona. Penutupan seluruh gerai ini berlangsung selama 14 hari, mulai 30 Maret sampai 13 April 2020.

Chief Executife Officer (CEO) Matahari, Terry O’Connor menyatakan kondisi pasar ritel menurun tajam pada Maret 2020. "Meskipun bulan Januari dan Februari memenuhi ekpektasi, saat ini kami beroperasi di kondisi yang sangat tidak pasti," kata Terry O'Connor melalui keterangan tertulis, Rabu 1 April 2020. Menurut dia, kesehatan para karyawan dan sumber daya perusahaan menjadi prioritas saat ini.

Selain menutup gerai untuk sementara, Matahari menerapkan cuti tak berbayar dan memberlakukan pemotongan gaji dengan porsi terbesar diterima oleh karyawan dengan tingkat manajemen senior. Ada pula pengurangan jam kerja bagi sebagian karyawan.

Pembukaan Gerai Matahari Department Store di Lombok City Center, 26 November 2015. TEMPO/Supriyanto Khafid.

Terry O'Connor melanjutkan, Matahari menelaah beban usaha yang bisa dipangkas selama menghadapi wabah corona. Contonya kerja sama dengan pemilik pusat perbelanjaan untuk mengurangi biaya sewa, penurunan beban pemasaran untuk jangka menengah, melarang perjalan dinas. Termasuk penundaan pembukaan empat gerai baru yang rencananya dilakukan tahun ini.

Upaya lainnya adalah menarik rekomendasi pembayaran dividen sebelumnya dan mengusulkan penangguhan semua pembayaran dividen pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan mendatang. "Kami siap melangkah lebih lanjut untuk memastikan Matahari Department Store dapat melalui krisis ini dan siap melayani pelanggan dan rekan kerja," ucap Terry.

EKO WAHYUDI

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."