Pesan yang Selalu Dituturkan Ibunda Presiden Jokowi

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Jokowi melakukan sungkem kepada ibunya, Sudjiatmi Notomihardjo, seusai diwawancarai Tempo di 'Rumah Saya', Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis, 20 September 2012. Dok. TEMPO/Dhemas Reviyanto

Jokowi melakukan sungkem kepada ibunya, Sudjiatmi Notomihardjo, seusai diwawancarai Tempo di 'Rumah Saya', Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis, 20 September 2012. Dok. TEMPO/Dhemas Reviyanto

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Kabar duka datang dari keluarga Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Ibunda Presiden Jokowi, Sujiatmi Notomiharjo meninggal pada Rabu, 25 Maret 2020, pukul 16.45 di Rumah Sakit Tentara Slamet Riyadi, Solo. Mendiang wafat di usia 77 tahun.

Kini jenazah disemayamkan di rumah duka daerah Banyuanyar, Solo. Pemakaman ibunda Presiden Jokowi dijadwalkan pada Kamis, 26 Maret 2020 pukul 13.00 di area pemakaman keluarga di Mundu, Karanganyar, Solo. Makamnya tepat bersebelahan dengan sang suami, Widjiatno Notomiharjo. 

Sujiatmi lahir di Boyolali 15 Februari 1943. Sujiatmi adalah anak dari pasangan Wirorejo dan Sani, pedagang kayu dari Kelurahan Giriroto, Ngemplak, Boyolali.

Sujiatmi menikah dengan Widjiatno Notomiharjo dan dikaruniai empat buah hati. Presiden Jokowi merupakan sulung dan putra satu-satunya. Tiga saudari Presiden Jokowi adalah Iit Sriyantini, Ida Yati, dan Titik Relawati. 

Jokowi sarapan bersama Ibunya, Sudjiatmi Notomihardjo sebelum berangkat ke kediaman Megawati Soekarno Putri, di "Rumah Saya" , saat masih menjadi calon Gubernur DKI Jakarta, di Jakarta Selatan, Kamis, 20 September 2012. Sekretaris Kabinet Pramono Anung membenarkan adanya informasi tersebut. Dok. TEMPO/Dhemas Reviyanto

Di mata Jokowi, ibunda adalah teman diskusi dan selalu mendukungnya dalam doa. Kakek Jan Ethes ini mengaku selalu minta restu sang ibunda saat berbisnis dan berkarier di politik.

"Karena saya pernah nabrak apa yang dilarangnya. Hasilnya memang tak berkah, malah gagal total," kata Jokowi seperti dikutip dari Majalah Tempo edisi 30 Juni 2014.

Jokowi pernah berkisah, ia berulang kali gagal membuat cabang usaha di Dubai, Uni Emirat Arab. Usul itu pernah didiskusikan dengan ibunya dan beliau menolak keras. Karena itu, Jokowi selalu meminta pendapat ibunya ketika hendak maju dalam kontestasi politik.

Pada akhir Desember 2013 dan awal 2014, Jokowi menelepon Sujiatmi. Ia merasa perlu berbicara dengan ibunya mengenai namanya yang diusulkan sebagai kandidat calon presiden dari PDI Perjuangan. Begitu namanya diumumkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati sebagai calon presiden pada Maret 2014, sorenya Jokowi menelepon ibunya. Kali itu ia tak lagi berdiskusi, tapi meminta doa restu.

Sang ibu tak hanya memberi restu, tapi juga wejangan dan wanti-wanti. "Saya selalu ingatkan Joko untuk rajin salat, banyak makan, tetap jujur, dan ikhlas," tutur Sujiatmi dalam laporan khusus Majalah Tempo berjudul "Setelah Restu Ibu".

DEWI NURITA | SILVY RIANA PUTRI

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."