Ibunda Presiden Jokowi Meninggal di Usia 77 Tahun

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ibunda Jokowi, Sudjiatmi Notomihardjo. ANTARA/ Dhoni Setiawan

Ibunda Jokowi, Sudjiatmi Notomihardjo. ANTARA/ Dhoni Setiawan

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Ibunda dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Sujiatmi Notomiharjo meninggal pada Rabu, 25 Maret 2020 pukul 16.45. Ia wafat di usia 77 tahun di Rumah Sakit Tentara Slamet Riyadi, Solo.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung membenarkan adanya informasi tersebut. “Iya informasinya benar,” kata Pramono kepada Tempo.co. Saat ini, Presiden Jokowi dan rombongan sudah tiba di Solo dengan pesawat kepresidenan.

Sujiatmi lahir di Boyolali 15 Februari 1943. Sujiatmi adalah anak dari pasangan Wirorejo dan Sani, pedagang kayu dari Kelurahan Giriroto, Ngemplak, Boyolali.

Sujiatmi menikah dengan Widjiatno Notomiharjo dan dikaruniai empat buah hati. Presiden Jokowi merupakan sulung dan putra satu-satunya. Tiga saudari Presiden Jokowi adalah Iit Sriyantini, Ida Yati, dan Titik Relawati. Sebenarnya Presiden Jokowi memiliki seorang adik laki-laki bernama Joko Lukito, tetapi meninggal saat lahir.

Jokowi, bersama ibunya, Sudjiatmi Notomihardjo (kanan), dan adik-adiknya seusai diwawancarai Tempo di 'Rumah Saya', Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis, 20 September 2012. Dok. TEMPO/Dhemas Reviyanto

Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari pihak Istana atau keluarga terkait waktu dan lokasi pemakaman ibunda Jokowi. Kegiatan masih berpusat di rumah sakit beliau mengembuskan napas terakhirnya. Penjagaan pun diperketat dengan menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi virus corona atau COVID-19.

Semoga ibunda Presiden Jokowi mendapat tempat terbaik di sisi Allah. Kami turut berduka cita sedalam-dalamnya untuk Presiden Jokowi dan keluarga.

SYAILENDRA PERSADA | SILVY RIANA PUTRI

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."