Dosen asal Bengkulu Ini Meracik Krim Jerawat dari Daun Sirih

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Dosen Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Program Studi Farmasi Bengkulu, Resva Meinisasti yang meracik krim jerawat dari daun sirih saat ditemui di Jakarta, Rabu 19 Februari 2020. TEMPO/Eka Wahyu Pramita

Dosen Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Program Studi Farmasi Bengkulu, Resva Meinisasti yang meracik krim jerawat dari daun sirih saat ditemui di Jakarta, Rabu 19 Februari 2020. TEMPO/Eka Wahyu Pramita

IKLAN

CANTIKA.COM, JAKARTA - Salah satu masalah kulit yang dialami perempuan ialah munculnya jerawat di wajah atau istilah medisnya acne vulgaris. Masalah jerawat itulah yang menginspirasi Dosen Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Program Studi Farmasi Bengkulu, Resva Meinisasti untuk meracik krim jerawat dari bahan alami yakni daun sirih. Kandungan ekstrak minyak atsiri dari daun sirih berperan sebagai anti-bakteri dan anti-jamur.

Menurut perempuan 37 tahun ini efektivitas penggunaan ekstrak etanol daun sirih dalam pengobatan jerawat bisa ditingkatkan dengan membuat formulasi dalam bentuk krim. Selain itu, juga meningkatkan jumlah dan kecepatan zat aktif yang dikandungnya.

"Sama seperti krim jerawat yang biasa kita temukan di toko obat atau apotek, aplikasi krim jerawat hanya diaplikasikan saat kulit kita sedang jerawat. Fungsi kandungan daun sirih itulah yang akan bantu mengeringkan peradangan jerawat," ucap Resva saat ditemui di Jakarta, Rabu 19 Februari 2020.

Produk krim jerawat dari daun sirih racikan Resva Meinisasti Dosen Farmasi Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Bengkulu. TEMPO/Eka Wahyu Pramita

Proses penelitian yang dilakukan Resva memakan waktu sekitar enam bulan atau satu semester setelah melalui proses riset dan laboratorium. "Kami juga menguji coba diformulasikan untuk bakteri penyebab jerawat propionibacterium dan hasilnya bisa bantu mengeringkan," ucap Resva.

Prosesnya daun sirih dipetik, dicuci, dan dirajang. Kemudian dijemur di suhu udara. Proses selanjutnya direndam pakai alkohol atau istilahnya maserasi yakni proses perendaman sampel menggunakan pelarut pada temperatur ruangan.

Setelah proses tersebut disarikan atau diambil ekstraknya. Kemudian ekstrak tersebut diformulasi dalam krim baru, kemudian dilakukan uji pra klinis untuk memastikan efek yang akan terjadi pada kulit.

Resva menamai produk krim racikan daun sirih ini adalah Ghaisani krim. Produknya sudah terdaftar di Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) dan saat ini masih dalam proses mendapatkan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Sambil menunggu, Resva sudah berencana akan menggunakan daun sirih sebagai kandungan utama tabir surya atau sunblock. 

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."