4 Manfaat Co-Parenting seperti Jennifer Garner dan Ben Affleck

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Jennifer Garner. Instagram.com/@jennifer.garner

Jennifer Garner. Instagram.com/@jennifer.garner

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Saat suami istri bercerai, anak tetap menjadi tanggung jawab mereka. Perpisahan itu tentu diikuti dengan sejumlah kesepakatan untuk mengasuh buah hati secara bersama yang disebut co- parentingJennifer Garner dan Ben Affleck menerapkan pola asuh tersebut usai sepakat bercerai pada 2015. 

Melansir laman Hello Magazine, Kamis 20 Januari 2020, Jennifer Garner memberikan wawancara pertamanya tentang perubahan hidupnya setelah bercerai. 

"Bukan tugas Ben untuk membuatku bahagia. Yang utama adalah anak-anak. Kami berdua sepaham dalam cara mengasuh anak-anak. Tak menampik, saya kehilangan impian menari dengan suami saya di pernikahan putri saya," ungkap bintang film 13 Going 30.

Selama 10 tahun berumah tangga, keduanya dikarunai tiga buah hati, yaitu Violet (14) Seraphina (11), dan Samuel (7).

Pasangan ini tetap berhubungan baik dan sering terlihat bersama dengan anak-anak mereka. Bahkan di Hari Ibu pada 2019, Ben memberikan penghormatan kepada Jennifer Garner. Ia menyebut Jennifer sebagai ibu yang paling luar biasa dan telah menunjukkan arti cinta yang sesungguhnya.

Meski disibukkan dengan beragam proyek, Jennifer tetap memprioritaskan perannya sebagai ibu. Belum lama ini, ia menjadi panelis tentang topik orang tua di konferensi tahunan, INBOUND, yang diadakan oleh HubSpot di Boston, Amerika Serikat.

"Aku benar-benar tidak bisa berkata-kata tentang anak-anakku. Mereka sangat mengagumkan. Mereka membuatku senang," tukasnya. Di acara itu, aktris berusia 47 tahun itu mengungkapkan pentingnya co-parenting di antara pekerjaan dan kehidupan keluarga. 

Bila Anda juga menerapkan co-parenting seperti Jennifer Garner dan Ben Affleck, berikut beberapa manfaat psikologis untuk tumbuh kembang anak seperti dikutip dari laman Health Guide

1. Rasa aman 

Dengan memberikan kebebasan akses kepada kedua orang tua, anak-anak merasa dicintai dan lebih percaya diri dalam tumbuh kembangnya.

2. Konsistensi kehadiran orang tua

Ketika kedua orang tua bekerja bersama, anak-anak semakin tahu apa yang diharapkan, tidak terlalu fokus orang tua mana yang hadir pada saat tertentu.

3. Belajar menyelesaikan masalah 

Anak-anak belajar dengan mencontoh. Ketika orang tua yang berpisah dan tetap bekerja sama menunjukkan pada anak-anak untuk memecahkan masalah.

4. Memiliki kesehatan mental dan emosional yang lebih baik

Penelitian terus mendukung bahwa anak yang terpapar pada konflik dan stres tingkat tinggi menderita masalah mental dan fisik sepanjang hidup mereka. Konsep co-parenting bisa mengurangi risiko tersebut.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."