Dea Panendra Suka Kopi tanpa Gula, Cek 12 Manfaatnya bagi Tubuh

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Aktris Dea Panendra menghadiri Pengumuman Nominasi Festival Film Tempo di Gedung Tempo, Palmerah, Jakarta, 16 November 2017. Ia menjadi salah satu nominasi Aktris Pendukung Pilihan Tempo 2017 dalam perannya di film Marlina The Murderer in Four Acts. Tempo/Ratih Purnama

Aktris Dea Panendra menghadiri Pengumuman Nominasi Festival Film Tempo di Gedung Tempo, Palmerah, Jakarta, 16 November 2017. Ia menjadi salah satu nominasi Aktris Pendukung Pilihan Tempo 2017 dalam perannya di film Marlina The Murderer in Four Acts. Tempo/Ratih Purnama

IKLAN

CANTIKA.COM, JAKARTA - Nama Dea Panendra mulai dikenal di dunia akting berkat perannya di teater berjudul Musikal Laskar Pelangi pada 2010. Tiga tahun kemudian, ia berperan sebagai Burung Cenderawasih di teater Musikal Timun Mas. Pada 2016 menjadi pijakan awalnya masuk ke layar lebar. Ia memerankan perempuan Sumba bernama Novi dalam film Marlina: The Murderer in Four Acts besutan sutradara berbakat Mouly Surya yang beradu akting dengan Marsha Timothy.

Di film genre komedi romantis Toko Barang Mantan, Dea kembali bekerja sama dengan Marsha Timothy. Menjelang penayangan perdana pada 20 Februari 2020, Dea tengah menjalani rangkaian promo yang padat. Demi kebugaran dan menjaga mood-nya tetap oke, aktris berusia 29 tahun ini mengaku gemar minum kopi hitam tanpa gula. 

Ia mengatakan kondisi perutnya yang punya asam lambung cukup aman, jika konsumsi kopi hitam tanpa gula. "Iya aku suka banget ngopi dari kopi asal Indonesia yang jumlahnya banyak itu, rasanya unik dan enak-enak," ucapnya sambil sesekali menyesap kopi yang dibawanya saat berkunjung promo film Toko Barang Mantan ke kantor Tempo di Jakarta, Rabu 5 Februari 2020.

Dea Panendra saat berkunjung ke Kantor Tempo, di Jakarta, 5 Februari 2020. TEMPO/Fardi Bestari

Apakah Anda termasuk peminum kopi hitam tanpa gula seperti Dea? Selama ini kebiasaan minum kopi dikenal sebagai pembangkit mood dan semangat. Namun, manfaatnya lebih dari itu. Meminum kopi hitam memiliki banyak manfaat kesehatan karena sarat dengan antioksidan dan gizi.

Berikut sederet manfaat kesehatan terpenting dari minum kopi hitam mengutip laman Times of India pada Kamis, 6 Februari 2020

1. Meningkatkan memori

Bertambahnya usia menyebabkan penurunan keterampilan kognitif dan peningkatan risiko Demensia, penyakit parkinson dan alzheimer. Minum kopi hitam di pagi hari meningkatkan fungsi otak. Kopi hitam membantu otak untuk tetap aktif dan dengan demikian membantu meningkatkan daya memori.

2. Meningkatkan kinerja

Salah satu manfaat terbesar dan terbaik dari kopi hitam adalah kopi secara drastis meningkatkan kinerja fisik Anda dan membantu Anda memberikan 100 persen selama sesi latihan. Inilah alasan mengapa pelatih gym Anda meminta Anda untuk minum kopi hitam sebelum Anda datang untuk berolahraga.

3. Bermanfaat untuk hati

Hati adalah salah satu organ tubuh yang paling vital karena  melakukan begitu banyak fungsi penting. Dan tahukah Anda bahwa hati menyukai kopi hitam? Kopi hitam membantu mencegah kanker hati, hepatitis, penyakit hati berlemak, dan sirosis alkoholik.

Orang yang minum empat atau lebih cangkir kopi hitam setiap hari memiliki peluang 80 persen lebih rendah untuk terserang penyakit hati. Kopi membantu dengan menurunkan tingkat enzim hati yang berbahaya dalam darah. Namun disarankan konsultasi lebih dulu kepada dokter.

4. Bikin pintar

Kopi memiliki stimulan psikoaktif yang ketika bereaksi dengan tubuh, memiliki kemampuan untuk meningkatkan energi, suasana hati, fungsi kognitif dan dengan demikian membuat Anda pintar selama periode waktu tertentu.

5. Membersihkan perut

Kopi adalah minuman diuretik sehingga membuat Anda ingin sering buang air kecil. Jadi, itu sebabnya ketika Anda minum kopi hitam tanpa gula, semua racun dan bakteri mudah keluar dalam bentuk urin yang membersihkan perut Anda. 

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."