Amankah Ibu Hamil Konsumsi MSG? Ini Pendapat Ahli

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi ibu hamil. Shutterstock

Ilustrasi ibu hamil. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, JAKARTA - Monosodium Glutamate atau MSG merupakan penyedap rasa bahan alami seperti rumput laut, tapioka, ataupun tetes gula (molasses) dari gula tebu yang diolah melalui proses fermentasi. MSG termasuk bahan aditif makanan yang digunakan untuk meningkatkan rasa. Bahan itu juga ditemui di banyak makanan, termasuk ekstrak kedelai, tomat, dan keju. 

Menurut ahli gizi klinis Keli Hawthorne, MS, RD, LD bagi ibu hamil bisa mengonsumsi makanan MSG tanpa membahayakan bayi, seperti dikutip dari dari laman Baby Center, Kamis 6 Februari 2020.

"Namun jika Anda makan dengan tambahan MSG sebelum hamil dan ternyata menyebabkan efek samping yang tidak baik, Anda disarankan terus menghindarinya selama kehamilan," kata Keli.

Meskipun Food and Drugs Administration (FDA) atau badan pengawas makanan dan obat di Amerika Serikat belum menemukan sensitivitas MSG kepada manusia dan menganggap itu aman, namun tambahan MSG harus terdaftar pada label bahan. 

Makanan dengan MSG alami tidak harus mencantumkannya, tetapi tidak boleh mengklaim "No MSG" atau "tidak menambahkan MSG" pada kemasannya.

Sementara itu Prof. DR. Dr. Nurpudji A. Taslim, MPH, SpGK(K) selaku Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) mengatakan jika ibu hamil disarankan mengurangi konsumsi MSG selama masa kehamilan.

Ilustrasi MSG. Shutterstock

Terlebih bagi ibu hamil yang sudah memasuki trimester ketiga. Selain MSG, disarankan juga mengurangi asupan garam, sebab sama-sama memiliki kandungan sodium.

"Nah kalau makan banyak yang manis atau mengandung MSG, kecenderungan anak akan lahir dengan berat badan lebih besar yang biasanya miliki konsekuensi operasi caesar," ungkap Nurpudji dalam konferensi pers bertajuk Penggunaan Bumbu Penyedap Rasa Tidak Membahayakan Kesehatan Jika Digunakan dengan Bijak di Jakarta, Rabu 5 Februari 2020.

Nurpudji menekankan asupan ibu hamil yang paling penting sebenarnya saat usia kandungan di atas tujuh bulan, harus perbanyak makan sayuran dan buah, selain itu juga mengurangi karbohidrat dan makanan manis.

"Ibu hamil bisa mengganti makanan dengan bahan dan bumbu alami seperti lengkuas, kunyit, daun jeruk, tomat, jamur, dan asem akan memberikan rasa atau rasa gurih dari produk turunan seperti keju," tukas ia.

Menurut Nurpudji, rasa kuat bisa didapatkan dari makanan lain terutama bagi ibu hamil yang disarankan untuk mengonsumsi bahan-bahan yang segar dan alami.

"Percayalah rasa kuat dari MSG bisa kita kurangi dengan bahan lain yang tidak kalah rasanya, bila dicampur di dalam masakan," pungkasnya.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."