Jangan Terkecoh, Begini Cara Membedakan Susu UHT dan Pasteurisasi

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi wanita minum susu. iss.it

Ilustrasi wanita minum susu. iss.it

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Kita kerap mendengar istilah susu UHT dan pasteurisasi, namun apakah sudah mendalami perbedaan keduanya? Sebab dari luar, yaitu wujud dan kemasan tampak sama. 

Walaupun sama-sama susu sapi cair, susu UHT dan pasteurisasi berbeda dari cara pengolahan, penyimpanan, hingga masa kedaluwarsa.  Keduanya sama-sama baik untuk tubuh, meskipun berbeda jenis. Sebab proses pengolahannya, baik untuk susu pasteurisasi maupun susu UHT sudah mengurangi jumlah bakteri maupun patogen lain penyebab penyakit yang ada pada susu mentah

Berikut perbedaan susu UHT dan pasteurisasi yang perlu Anda ketahui

1. Suhu pemanasan

Baik susu pasteurisasi maupun susu UHT, sama-sama dipanaskan di suhu dan dalam jangka waktu tertentu. Hal ini ditujukan untuk mematikan sumber penyakit yang mungkin terdapat di susu, seperti bakteri atau patogen lainnya.

Namun, susu pasteurisasi dipanaskan di suhu yang lebih rendah daripada susu UHT. Susu pasteurisasi dapat dipanaskan melalui beberapa metode, dengan suhu dan jangka waktu yang berbeda.
 
Namun umumnya, pemasanan dilakukan pada suhu 72°C selama 15 detik. Sementara itu, susu UHT dipanaskan di suhu yang sangat tinggi, yaitu 138°C, selama kurang lebih dua detik.

2. Rasa susu

Susu pasteurisasi dan susu UHT memiliki penampakan yang berbeda. Karena dipanaskan di suhu yang lebih tinggi, susu UHT umumnya lebih terasa lebih “matang” dan warnanya terlihat lebih kecokelatan.

Sementara itu, susu pasteurisasi memiliki rasa yang lebih mirip dengan susu segar dan warnanya lebih terang.

3. Tingkat sterilisasi

Pengolahan dengan suhu sangat tinggi yang dilalui susu UHT, membuatnya lebih steril dibandingkan dengan susu pasteurisasi. Pada susu UHT, hampir semua bakteri bisa dibasmi, dan menjadikan susu ini hampir 100% steril.

Sementara itu pada susu pasteurisasi masih ada beberapa bakteri yang tersisa. Namun, bakteri tersebut umumnya bukanlah jenis yang bisa menyebabkan penyakit berbahaya.

Untuk menghindari kontaminasi lebih lanjut, susu pasteurisasi akan melewati tahap tambahan dalam pengolahannya. Setelah selesai dipanaskan pada suhu sekitar 72°C tersebut, susu akan langsung didinginkan hingga suhu sekitar 4,4°C.

4. Pengemasan

Kemasan susu pasteurisasi umumnya terbuat dari kertas karton atau plastik. Sementara itu, susu UHT umumnya disimpan di dalam wadah yang meski dari luar terlihat seperti kertas karton serupa, tapi di dalamnya terdapat setidaknya lima lapisan tambahan atau di dalam wadah kaleng.

5. Waktu kedaluwarsa

Sifat susu pasteurisasi hampir sama dengan susu segar. Susu jenis ini umumnya hanya bisa disimpan selama 10-21 hari di dalam kulkas. Sementara itu susu UHT dapat disimpan hingga lebih dari 6 bulan tanpa kulkas, selama kemasan tidak terbuka.

SEHATQ

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."