Minum Susu saat Sarapan Bantu Pasien Diabetes Kontrol Gula Darah

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi wanita minum susu. iss.it

Ilustrasi wanita minum susu. iss.it

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Sarapan berperan penting untuk mengelola kadar gula dalam darah bagi penderita diabetes tipe 2. Salah satu menu yang disarankan adalah susu. Minum susu saat sarapan bisa membantu menurunkan glukosa darah sepanjang hari.

Hal itu terungkap dalam sebuah penelitian dalam Journal of Dairy Science, seperti dilansir dari laman Indian Express. Douglas Goff dan tim ilmuwan dari Human Nutraceutical Research Unit di University of Guelph, bekerja sama dengan University of Toronto, meneliti efek mengonsumsi susu protein tinggi saat sarapan pada kadar glukosa darah serta rasa kenyang setelah sarapan dan setelah makan kedua.

Berdasarkan penelitian tersebut mereka menemukan susu yang dikonsumsi dengan sereal sarapan mengurangi konsentrasi glukosa darah postprandial dan hasil itu lebih tinggi pada susu berprotein tinggi.

Dalam studi acak, tim meneliti efek peningkatan konsentrasi protein dan meningkatkan proporsi protein whey dalam susu yang dikonsumsi dengan sereal pada glukosa darah, perasaan kenyang, dan konsumsi makanan. Pencernaan protein whey dan kasein yang secara alami ada dalam susu melepaskan hormon di dalam lambung yang memperlambat pencernaan dan meningkatkan perasaan kenyang.

Hasilnya, susu yang ditambah proporsi protein whey-nya, berefek menurunkan glukosa darah lebih besar sebelum makan siang daripada susu biasa. Itu sebabnya susu menjadi salah satu menu sarapan yang baik untuk pasien diabetes.

“Studi itu menegaskan pentingnya susu saat sarapan untuk membantu pencernaan karbohidrat yang lebih lambat dan untuk membantu menjaga kadar gula darah yang lebih rendah," ungkap Goff dan tim.

ANTARA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."