Profil Sanna Mirella Marin, Perempuan Perdana Menteri Termuda

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Sanna Marin, berbicara pada wartawa usai dilantik menjadi Perdana Menteri di Helsinki, Finlandia, 10 Desember 2019. Wanita 34 tahun ini resmi menjadi perdana menteri termuda di dunia. Lehtikuva/Heikki Saukkomaa via REUTERS

Sanna Marin, berbicara pada wartawa usai dilantik menjadi Perdana Menteri di Helsinki, Finlandia, 10 Desember 2019. Wanita 34 tahun ini resmi menjadi perdana menteri termuda di dunia. Lehtikuva/Heikki Saukkomaa via REUTERS

IKLAN

Sanna Mirella Marin terutama mendapat tekanan dalam isu anak-anak dan perempuan asal Finlandia bekas anggota kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di kamp pengungsian di Al-Hawal, Suriah. Pada Senin, 16 Desember 2019, Marin menyatakan anak-anak Finlandia akan direpatriasi sesegera mungkin, tapi tidak dengan para ibu mereka. Menurut dia, kasus para ibu itu akan ditimbang satu per satu oleh pejabat yang berwenang atas kemungkinan risiko keamanan yang dihadapi mereka bila pulang. Oposisi menganggap rencana semacam itu belum menjawab semua masalah para bekas anggota ISIS tersebut.

Selain ditekan oleh masalah ISIS, Sanna Mirella Marin akan berhadapan dengan sejumlah persoalan lain. Ini termasuk kampanye agar negerinya bebas karbon pada 2035 serta menaikkan pendapatan dan pajak untuk memperbaiki layanan bagi orang lanjut usia.

Sanna Mirella Marin menyadari tantangan yang dihadapinya, terutama dari oposisi, yang mulai mengajukan hak interpelasi atas isu anak-anak di kamp Suriah. Dia mengatakan tugas pertamanya sebagai perdana menteri adalah membangun kembali kepercayaan lintas partai dalam koalisinya. "Kami masih berkomitmen pada program kebijakan umum dan itulah perekat yang menyatukan kami sebagai pemerintah,” katanya. "Jalan pemerintahan tidak mudah. Tidak apa-apa. Saya telah membuktikan kemampuan saya."

IWAN KURNIAWAN (POLITICO, YLE, NATIONAL POST, BBC, HELSINGIN SANOMAT)

Halaman

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."