Penyintas Kanker, Hindari Makanan Manis dan 6 Hal Ini

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
ilustrasi kanker (pixabay.com)

ilustrasi kanker (pixabay.com)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Meski dinyatakan bebas dari sel kanker, para penyintas penyakit ini tetap harus menjaga pola makan dan gaya hidup. Hal itu penting untuk menghentikan perkembangan mutasi sel kanker. 

Farhani Djohan adalah penyintas kanker payudara yang sudah merambat ke getah bening. Namun, dia tak putus harapan pada 2018. Usai menjalani pengangkatan payudara dan sel kanker di getah bening, kondisi Farhani menunjukkan tanda-tanda positif.

Usai operasi, Farhani harus menjalani radioterapi selama sebulan dan kemoterapi dalam setahun terakhir. Pada pertengahan 2019, ia pun terbebas dari sel kanker aktif. Kendati begitu, dokter yang menanganinya memberikan resep hidup sehat bagi penyintas kanker.

"Bagi penderita kanker ada 5P yang menjadi pantangan yakni pengawet, penyedap, pemanis, pewarna dan pembakaran (makanan yang terkena api langsung)," ungkapnya kepada Bisnis.

Farhani yang sangat suka dengan minuman yang manis, mau tak mau harus mulai mengontrol kandungan gula yang masuk ke dalam tubuhnya. Sejak saat itu, ia juga berhenti mengkonsumsi daging merah.

Penyintas kanker Farhani mengungkapkan beberapa pantangan makanan dan minuman di antaranya

1. Hindari daging 

Daging sapi, kerbau, babi, ayam dan ikan ternakan menjadi pantangan utama. Dalam memacu pertumbuhan hewan ternak dibutuhkan obat-obatan kimia untuk meningkatkan bobot hewan.

Sebab hormon dan suntikan antibiotik yang diberikan pada ternak untuk merangsang fisik hewan yang berdampak sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia.

2. Makanan berpengawet dan fermentasi

Makanan ini diolah dari bahan tidak segar, bahkan kadang diberi pengawet menjadi sumber karsinogen. Seperti, ikan asin yang kita makan mengalami penguraian di dalam tubuh kita menjadi bahan allergen yang mengundang reaksi imunitas tubuh.

3. Susu dan produk olahannya

Susu hewan, susu sapi dan produk olahan seperti keju, yogurt dan kefir. Menurutnya, susu hewan di dalam usus kita menjadi mucus yang susah dibersihkan, terutama di dalam saluran gastro-usus. Kanker makan pada lendir mucus.

Dengan mengurangi susu dan menggantikan dengan susu kacang tawar (kedelai atau almond) sel kanker akan kelaparan.

4. Gluten 

Gluten adalah protein tambahan yang dimasukkan ke dalam tepung terigu agar mudah diolah menjadi aneka makanan. Namun gluten justru susah diolah di dalam tubuh manusia. Gluten juga memicu tubuh memproduksi mucus, yaitu cairan tebal dan lengket.

5. Gorengan

Hindari makan gorengan. "Saya sekarang menumis pakai air. Sebab, minyak dan mentega, minyak samin/ghee yang dipanaskan berubah menjadi lemak trans dan membuat makanan menjadi oksidasi. Setelah api kompor mati, tuangkan 2-3 sendok makan (sdm) minyak zaitun ke dalam masakan," kata Farhani.

6. Gula

Gula adalah makanan sel kanker. Dengan mengurangi gula, berarti juga mengurangi pasokan makanan penting bagi sel kanker. Pengganti yang lebih natural, yaitu madu.

7. Garam meja

Garam meja putih saat ini telah saya hindari dan saya ganti dengan garam pink himalaya. Selain itu, untuk menghindari mutasi sel, ia menyarankan untuk berhenti meminum softdrink dan alkohol.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."