Awas, Tidur Lebih dari 9 Jam Meningkatkan Risiko Stroke

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi tidur. Unsplash.com/Kinga Cichewicz

Ilustrasi tidur. Unsplash.com/Kinga Cichewicz

IKLAN

CANTIKA.COM, JakartaTidur memang kebutuhan manusia, tapi durasinya harus diperhatikan. Sebab tidur terlalu lama ternyata bisa menyebabkan masalah kesehatan, terutama stroke.

Studi teranyar dari peneliti asal Cina yang dipublikasikan oleh The New York Times, di antara 31.750 pria dan wanita dengan usia rata-rata 62 tahun dilakukan penelitian tentang pola tidurnya selama enam tahun belakangan.

Peneliti menemukan dibandingkan durasi tidur selama 6-7 jam, tidur selama 9 jam atau lebih dapat meningkatkan risiko penyakit stroke hingga 23 persen. Sedangkan, tidur kurang dari 6 jam tidak memiliki korelasi dengan risiko penyakit stroke.

Studi berbeda yang dipublikasikan oleh neurology.org juga menyebutkan tidur siang selama 90 menit menyumbang 25 persen risiko stroke dibanding mereka yang hanya tidur selama 30 menit.

Mereka yang tidur lebih dari 9 jam pada malam hari dan 90 menit pada siang hari meningkat risiko penyakit stroke hingga 85 persen

Hubungan antara tidur dan penyakit stroke sampai saat ini belum benar-benar jelas. Namun, durasi tidur yang lama dapat meningkatkan peradangan, lingkar pinggang besar, dan masuknya molekul udara yang buruk untuk pernapasan. Faktor tersebutlah yang disebut-sebut meningkatkan risiko kardiovaskular.

"Durasi tidur yang cukup panjang adalah faktor risiko independen untuk stroke. Mengatur waktu tidur yang baik adalah cara untuk menghindari penyakit stroke," tutup peneliti Xiaomin Zhang, profesor di Tongji Medical College, Wuhan, Cina.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."