Cara Memilih Ikan Tuna Kalengan yang Tepat, Pilih Daging Putih

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Sekali-kali, Nicolas Henin diberikan tuna kalengan dan krim susu dari penjaganya. Foto-foto barang ini merupakan karya fotografer Glenna Gordon. Wired.com

Sekali-kali, Nicolas Henin diberikan tuna kalengan dan krim susu dari penjaganya. Foto-foto barang ini merupakan karya fotografer Glenna Gordon. Wired.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Bila tak sempat membeli ikan tuna di pasar, Anda dapat mengolah ikan tuna dalam kemasan kaleng yang kini kian banyak dijumpai. Varian ikan tuna kalengan di Indonesia hadir dalam larutan garam alias brine, ikan tuna dalam minyak sayur atau vegetable oil dan tuna pedas alias tuna hot spicy.

Meski praktis, beberapa orang mungkin mempertanyakan apakah ikan tuna kalengan aman dikonsumsi? Menurut pakar nutrisi sekaligus penulis buku The Small Change Diet Keri Gans mengatakan tuna kalengan aman dikonsumsi. "Sebagai alternatif ikan segar, tuna kaleng aman," kata Gans dilansir dari laman Women's Health.

Namun, ia mengingatkan agar tetap hati-hati karena beberapa spesies tuna mengandung logam berat. Mungkin saja  mengandung jumlah merkuri yang lebih tinggi ketimbang rata-rata yang bisa menyebabkan masalah kesehatan serius. Itu sebabnya, kita tetap harus membatasi asupan tuna kaleng, utamanya jika sedang hamil.

"Manfaat bagi kesehatannya biasanya lebih penting ketimbang potensi risiko yang dihubungkan dengan derajat kandungan merkuri dalam tuna," kata pakar gizi Julie Upton. 

Jenis tuna yang paling umum dikemas dalam kaleng adalah jenis skipjack, biasanya yang dikalengkan adalah bagian tuna yang warna putih. Umumnya, kandungan nutrisi berbagai jenis tuna sama saja, yang membedakan adalah jenis larutan yang diisikan dalam kaleng bersama tuna.

Dalam kemasan satu ons ikan tuna kalengan dalam minyak mengandung 56 kalori; 2,3 gram lemak; 8,3 gram protein; 0 gram karbohidrat; 0 gram serat, 416 mili gram sodium. Sedangkan dalam kemasan satu ons, tuna kaleng dalam air mengandung 24 kalori; 0,3 gram lemak; 5,5 gram protein; 0 gram karbohidrat, 0 gram serat, 247 mili gram sodium. 

Selain menjadi sumber protein yang baik, ikan tuna kalengan juga bisa menjadi sumber vitamin D dan asam lemak omega 3. "Vitamin D dan omega 3 adalah nutrisi penting bagi perkembangan otak dan fungsi kognitif selain sebagai zat pereda inflamasi," kata pakar nutrisi Jessica Cording.

Vitamin D juga berperan penting dalam kesehatan tulang, fungsi ketahanan tubuh, pertumbuhan sel, sementara omega 3 berfungsi mendukung struktur sel.

Jika khawatir soal kandungan merkuri, pilihlah tuna yang dagingnya berwarna putih saja. Alasannya, ikan tuna kalengan dengan daging warna putih biasanya dibuat dari ikan yang lebih muda lebih kecil bobot tubuhnya sehingga mereka belum lama menyerap logam berat di dalam laut.

Untuk tuna putih, disarankan paling banyak mengkonsumsi hingga lima ons seminggu. Selain itu, pilih ikan tuna kalengan yang minim campuran, pilih saja yang bumbunya paling sedikit misal air atau minyak saja, tanpa bumbu.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."