Hindari 6 Kesalahan Pakaian Retro yang Bikin Terlihat Tua

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Ilustrasin wanita merapihkan lemari pakaian. rd.com

Ilustrasin wanita merapihkan lemari pakaian. rd.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Pakaian tak hanya untuk menunjang penampilan tapi juga kepribadian. Jika salah memilih jenis pakaian dapat mempengaruhi keseluruhan penampilan. Misalnya Anda bisa terlihat jauh lebih tua daripada usia sebenarnya.

Masalah ini, sering dialami oleh mereka penyuka fashion retro. Padahal, sebenarnya pakai kostum retro juga bisa membuat penampilan Anda tetap muda tanpa terkesan kuno. Berikut 6 hal yang membuat gaya berpakaian retro Anda membuat penampilan terlihat jauh lebih tua

1.  Tak ada sentuhan modern

Fashion adalah siklus yang terus berputar. Pakaian retro juga akan menjadi tren kembali di masa depan. Tetapi, bukan berarti jenis pakaian ini membuat Anda harus terlihat lebih tua. Menyiasatinya adalah dengan memadupadankan dengan pakaian bergaya modern.

Misalnya, jika Anda penyuka sweater neon tahun 80-an hindari memakainya dengan legging dan sepatu kets, tapi pilihlah sepasang skinny jeans super ramping, rambut dan makeup alami, serta sepasang ankle boots. Jika punya rok midi swingy vintage? Padukan dengan staples modern seperti jaket kulit yang dipotong dan sepasang tumit runcing yang ramping dibandingkan dengan mengenakan blus. Kombinasi pakaian retro dan modern tidak hanya akan memberi Anda tampilan yang lebih kontemporer, tetapi Anda juga akan menonjol di kerumunan.

2. Tidak memperhatikan ukuran pakaian

Jika Anda tidak peduli bagaimana pakaian Anda pas di badan juga berisiko terlihat lebih tua. Hal ini karena ketika pakaian terlalu kotak, terlalu panjang, atau umumnya tidak pas, sepertinya Anda mencoba untuk menutupi tubuh, yang secara intrinsik berarti konservatif atau lebih tua.

Tidak perlu memakai baju ketat dan stiletto, tetapi gaun yang pas dengan pinggang bergaris, blazer yang menyelimuti tubuh Anda (dan lengan baju yang tidak terlalu panjang) atau jeans ramping yang pas hingga pergelangan kaki Anda akan menunjukkan sosok Anda dengan cara yang gaya tanpa terbuka.

3. Mengandalkan pakaian lama di lemari

Anda mungkin selalu memakai baju yang sama dengan tren fashion yang sudah berlalu beberapa tahun lalu. Bahkan baju tersebut sudah mulai usang dan warnanya sudah memudar. Sehingga Anda terlihat kusam dan tua dari usia Anda. Tidak ada salahnya berbelanja sesekali, untuk memperbarui koleksi pakaian Anda. Misalnya dari warnanya atau dari model terbarunya.

4. Kacamata

Anda harus memakai kacamata dan takut terlihat lebih tua? Solusinya adalah memilih jenis dan model kacamata yang sesuai dengan wajah dan tidak membuat wajah Anda terlihat lebih tua.

5. Mencabut alis terlalu banyak

Alis super tipis tentu saja bisa membuat wajah Anda terlihat kasar dan tua. Seiring bertambahnya usia, alis kita secara bertahap menipis, tetapi makeup benar-benar membantu. Jadi, hindarkan memangkas alis Anda menjadi sangat tipis, dan pakailah make up untuk mengklamufasekannya.

6. Berpakaian terlalu muda, terlalu trendi, atau terlalu seksi.

Seiring bertambahnya usia, ada pilihan gaya tertentu yang mungkin ingin kita pikirkan untuk ditinggalkan. Pilihan pakaian yang sesuai misalnya atasan berwarna solid, celana jeans, cardigan atau sweater. Alih-alih mencoba terlihat seperti remaja yang tumbuh terlalu banyak, Anda akan terlihat muda dan keren.

Demikian juga, jika Anda secara konsisten berpakaian terlalu seksi dan mencolok — celana pendek bootie, pakaian ketat, payet, atasan berpotongan rendah — Anda bisa menghadapi risiko terlihat ketinggalan zaman atau seperti Anda berusaha terlalu keras untuk menjadi muda, yang secara otomatis diterjemahkan menjadi yah, tidak muda. Jika Anda ingin menunjukkan bentuk tubuh lakukan dengan cara yang seksi, bukan mencolok - gaun hitam super pas, celana jeans ketat dan atasan sutera, gaun mini lengan panjang dengan ankle boots.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."