Jelang Makan Malam, Begini 6 Tips Bikin Burger Sehat

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi wanita makan burger. TEMPO/Subekti

Ilustrasi wanita makan burger. TEMPO/Subekti

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Menjelang waktu makan malam, kita mengulas sekilas tentang makanan, ya. Salah satu makanan barat yang digemari masyarakat Indonesia adalah burger. Cara membuatnya pun cukup sederhana. Burger terdiri dari setangkup roti bundar yang diisi dengan daging giling berlemak serta ditambah dengan aneka topping dan saus yang membuat kandungan lemak dan kalorinya makin tinggi.

Tahukah Anda bahwa dalam satu paket lengkap burger yang dijual di restoran makanan cepat saji bisa memiliki kalori hingga 499 kkal? Bila Anda mengonsumsinya, butuh push up tanpa henti selama satu jam untuk membakarnya. Sebab oti, banyak orang yang menganggap burger bukan makanan sehat. Padahal, burger masih punya potensi menjadi makan sehat berdasarkan pemilihan bahan-bahan dan porsinya.

Banyak yang beranggapan bahwa burger identik dengan isian berupa daging sapi yang digiling. Sebetulnya, daging burger (beef patty) bisa diganti dengan daging ayam, daging kalkun, daging ikan, jamur, bahkan tempe. Semua tergantung pada kreativitas orang yang memasaknya.

Supaya burger menjadi makanan sehat, salah satu kuncinya adalah memilih jenis daging sapi rendah lemak. Dengan ini, burger bisa menjadi sumber protein, zinc, vitamin B12, selenium, fosfor, niacin, dan zat besi yang baik. Sebagai contohnya, daging rendah lemak bisa dimanfaatkan. Dalam 100 gram daging ini, mengandung kurang dari 10 gram lemak total, 4,5 gram lemak jenuh, dan 95 miligram kolesterol.

Bagian daging sapi yang termasuk rendah lemak adalah has dalam (tenderloin), gandik (round), dan sandung lamur (brisket). Agar lebih sehat dan lezat, Anda bisa menambahkan sayuran sebagai cara membuat burger yang menyehatkan.
Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."