Manfaat Tembok Warna Putih di Rumah, Bukan Cuma Terlihat Luas

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi interior rumah (pixabay.com)

Ilustrasi interior rumah (pixabay.com)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Salah satu keputusan penting saat mendesain atau merenovasi interior rumah adalah memutuskan warna dinding atau tembok. Ada satu warna yang menjadi pilihan banyak orang karena tidak hanya klasik, tapi juga membuat interior rumah terlihat lebih mewah, yaitu putih. Meski sebagian orang berpendapat, warna putih seperti interior rumah sakit dan menjemukan, tetapi warna ini tetap menjadi pilihan teratas.

Dilansir dari laman Times of India, tembok putih mudah menyatu dengan segala jenis dekorasi atau hiasan. Jadi, Anda bebas menghias rumah dengan benda atau warna apa saja tanpa banyak memikirkan kesesuaian. Setiap warna atau benda yang Anda letakkan di dinding atau di ruangan mudah menjadi sorotan. Bukan hanya hiasan, warna tembok putih juga mudah menyatu dengan furnitur pilihan Anda.

Putih adalah warna terang. Ini akan membawa kecerahan di rumah Anda, juga menjadi reflektor cahaya yang baik sehingga Anda tidak perlu menggunakan banyak lampu. Setiap cahaya alami yang datang akan tersebar ke ruangan ini. Ini juga membuat Anda lebih ramah lingkungan dan lebih sedikit mengeluarkan biaya listrik.

Selain lebih terang, putih membuat ruangan terkesan lebih luas. Apalagi jika rumah Anda memiliki banyak kamar atau sekat ruangan.

Banyak yang berpikir putih cepat kotor sehingga perawatannya sulit. Tapi Anda perlu tahu bahwa warna putih justru memudahkan Anda mendekorasi ulang, apalagi jika tembok rumah Anda memiliki tekstur berbeda. Anda tak perlu susah menyesuaikannya jika ingin mengecat ulang.

Tren warna ini tidak pernah pudar. Putih sudah digunakan sejak zaman kolonial dan tidak pernah ditinggalkan meskipun tren arsitektur mengalami perubahan.

MILA NOVITA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."