Media Sosial Bisa Memicu Stres pada Ibu HamiI, Ini Kata Psikolog

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi ibu hamil tidur atau bermimpi. shutterstock.com

Ilustrasi ibu hamil tidur atau bermimpi. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Sebagian ibu hamil lebih rentan mengalami stres dibandingkan dengan yang lain. Terlepas dari perubahan hormon dan fisik lainnya, psikolog menyarankan agar berhati-hati bermain media sosial untuk ibu hamil yang rentan stres. Sebab bisa memicu stres baru saat melihat beragam unggahan di media sosial.

“Biasanya ibu-ibu senang follow influencer yang juga sedang hamil karena ingin meniru. Tapi yang ada malah iri karena melihat kehamilan mereka tampak begitu mudah,” kata psikolog keluarga dari Tiga Generasi, Putu Andani, di acara “Bicara Gizi: Kehamilan Berisiko Tinggi” yang diselenggarakan Danone di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Hal yang harus disadari adalah bahwa apa yang terlihat di media sosial belum tentu sama dengan yang dipikirkan orang. Namun, orang yang melihatnya cenderung membanding-bandingkan sehingga muncul rasa iri dan rendah diri. Hal ini juga bisa memicu stres.

Di acara yang sama, dokter spesialis kandungan dan kebidanan dari Rumah Sakit Umum Pusat Cipto Mangunkusumo Ali Sungkar mengatakan bahwa stres pada ibu hamil harus segera diatasi. Alasannya, stres bisa mengganggu perkembangan janin dan memicu kelahiran prematur. Selain itu, stres juga dapat mempengaruhi emosi anak ketika sudah dilahirkan nanti.  

“Saat stres, ibu hamil akan mengeluarkan hormon kortisol yang akan mempengaruhi janin. Penelitian membuktikan bahwa ibu yang stres saat hamil anaknya cenderung pemarah. Karena itu, kelola stres, mintalah bantuan, dan alihkan ke hal lain seperti olahraga,” tuturnya.

Tapi, ini bukan berarti anak yang dilahirkan dari ibu yang mengalami stres saat hamil akan tumbuh menjadi seorang pemarah. Perlu diketahui, ada masa 1.000 hari pertama kehamilan yang sangat penting untuk pertumbuhan anak, terdiri dari 9 bulan masa kehamilan dan dua tahun setelah lahir. Artinya, jika janin di dalam kandungan dipengaruhi emosi ibu hamil yang sedang buruk, masih ada dua tahun setelah lahir untuk memperbaikinya. 

MILA NOVITA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."