Pemicu Ibu Hamil Sering Buang Air Kecil, Ini Kata Dokter

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi ibu hamil yang bahagia. shutterstock.com

Ilustrasi ibu hamil yang bahagia. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Beragam perubahan yang dialami ibu hamil mulai dari fisik hingga emosi. Salah satu perubahan fisik yang bakal dijalani ibu hamil ialah keinginan untuk buang air kecil jadi lebih sering. 

Sering buang air kecil merupakan gejala umum dari kehamilan. Di usia kehamilan 20 minggu, sering buang air kecil terjadi karena perubahan hormon yang terjadi dalam tubuh. Perubahan ini merangsang ginjal untuk menghasilkan lebih banyak urin.

Ibu hamil juga mengalami tekanan pada kandung kemih karena perkembangan bayi. Tekanan ini mengurangi kemampuan menahan urin, yang membuat Anda ingin buang air kecil lagi.

"Itu bukan gejala yang mengkhawatirkan jika itu hanya frekuensi buang air kecil," katanya. "Ini sebenarnya merupakan gejala kehamilan normal," ucap Batya Grundland, dokter kandungan di Women’s College Hospital di Toronto, seperti dikutip dari laman Today's Parent.

Sebenarnya tidak ada jumlah ideal untuk buang air kecil di masa kehamilan. Perempuan yang tidak hamil biasanya buang air kecil sekitar empat hingga 10 kali sehari dan frekuensinya bertambah selama kehamilan. Hanya saja, setiap perempuan tidak memiliki frekuensi yang sama.

Sebagian orang mungkin merasa tidak nyaman dengan seringnya buang air kecil. Sebab, ini bisa mengganggu aktivitas harian. Tapi, jangan mengurangi minum air untuk mengurangi frekuensi Anda ke kamar kecil. Bayi dan tubuh Anda membutuhkan pasokan cairan yang konstan selama kehamilan. Dan dehidrasi juga dapat menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK).

Tak ada cara mengurangi Anda buang air kecil saat hamil. Tapi Batya merekomendasikan pengurangan asupan kafein, minuman diuretik yang membuat Anda buang air kecil. Health Canada menyarankan ibu hamil untuk minum tidak lebih dari 300 miligram kafein setiap hari. 

Jadi, cara yang bisa dilakukan adalah mengosongkan kandung kemih sepenuhnya dengan mencondongkan tubuh ke depan saat Anda buang air kecil. Hindari mengejan, karena dapat menyebabkan otot mengencang dan dapat menyebabkan kesulitan buang air kecil, juga dapat menyebabkan wasir.

Meski ini merupakan hal wajar dan tidak berbahaya bagi ibu hamil, Anda perlu waspada jika saat buang air kecil sering disertai dengan rasa sakit atau darah dalam urin atau demam. Gejala-gejala ini dapat menjadi tanda infeksi saluran kemih. Jadi, Anda harus segera berkonsultasi ke dokter.

MILA NOVITA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."