3 Bahan Alami untuk Memutihkan Gigi, Salah Satunya Cuka Apel

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi gigi (pixabay.com)

Ilustrasi gigi (pixabay.com)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Tampilan gigi kuning bisa menurunkan kepercayaan diri saat bertemu klien, pergi berkencan, atau sekadar jalan-jalan di mal. Ada beberapa faktor pemicu gigi menjadi kuning. Faktor usia menjadi salah satunya, sehingga seiring bertambahnya umur, gigi Anda lebih mungkin untuk menguning.

Makanan dan minuman juga merupakan salah satu penyebab utama gigi kuning, seperti kopi, wine, soda, dan buah-buah beri berwarna gelap. Oleh karena itu, usahakan untuk mengurangi konsumsi minuman tersebut, atau gunakan sedotan saat Anda menikmati minuman seperti soda. Hindari pula rokok. Sebab, rokok membawa berbagai dampak buruk bagi kesehatan. Termasuk membuat gigi menjadi kuning.

Selain itu, segera sikat gigi Anda setelah mengonsumsi makanan dan minuman, yang dapat membuat gigi menjadi menguning. Menyikat gigi juga tak boleh asal dilakukan. Gosoklah gigi dengan gerakan memutar, agar gusi Anda terlindungi. Sikat bagian dalam, luar, setiap celah, dan permukaan gigi yang digunakan untuk mengunyah.

Selain rajin sikat gigi, sejumlah orang berupaya memutihkannya gigi dengan bahan pemutih gigi alami, misalnya cuka apel, soda kue, dan minyak kelapa. Walau memutihkan gigi dengan bahan tersebut masih membutuhkan konfirmasi sains, Anda juga bisa mencobanya. Selain itu, penting untuk diingat, bahwa menyikat gigi dengan rutin adalah paling tepat untuk menjaga kebersihan gigi Anda.

Berikut ini cara memutihkan gigi di rumah, dengan bahan-bahan yang ada di dapur Anda.

1. Soda kue

Soda kue sering digunakan sebagai salah satu bahan dalam produk pasta gigi. Bahan ini memiliki sifat abrasif ringan, untuk menghilangkan noda di permukaan gigi. Selain itu, soda kue juga dapat menciptakan lingkungan alkali di mulut, untuk mencegah pertumbuhan bakteri.

Banyak orang yang telah mencoba soda kue sebagai pemutih gigi, walau sains belum dapat dapat membuktikan efek ini. Namun, beberapa studi menemukan, pasta gigi yang mengandung soda kue dapat membantu memutihkan gigi Anda dengan signifikan.

Jika Anda ingin mencoba cara ini, campurkan 1 sendok teh soda kue dengan 2 sendok teh air. Kemudian sikat gigi Anda dengan campuran tersebut.

2. Cuka apel

Cuka apel sudah dikenal memiliki beragam manfaat kesehatan. Salah satunya yakni sebagai disinfektan dan produk pembersih, termasuk membunuh bakteri di rongga mulut. Selain itu, beberapa penelitian juga menemukan, bahan alami dapat digunakan sebagai pemutih gigi.

Walau begitu, jangan membersihkan gigi dengan cuka apel setiap hari. Sebab, kandungan asam asetat di bahan ini dapat mengikis email gigi Anda.

Anda dapat menggunakan cuka apel untuk berkumur. Larutkan cuka apel dengan air, kemudian Anda dapat berkumur dengan campuran tersebut selama beberapa menit. Pastikan untuk membilas mulut Anda dengan air putih sesudahnya.

3. Berkumur pakai minyak

Berkumur dengan minyak sudah sering dilakukan untuk menjaga kebersihan gigi. Salah satunya dengan minyak kelapa, yang dipercaya dapat menghilangkan plak dan bakteri di rongga mulut. Dengan khasiat tersebut, bahan ini juga banyak digunakan sebagai pemutih gigi alami.

Secara ilmiah, belum ada riset yang membuktikan efek memutihkan gigi dari berkumur dengan minyak. Namun pada tahun 2015, sebuah penelitian yang dimuat dalam Nigerian Medical Journal menemukan campuran minyak wijen dan minyak bunga matahari, mampu meredakan kondisi gingivitis akibat plak. Tahukah Anda, plak yang tidak dibersihkan juga dapat membuat gigi kuning?

Jika ingin mencoba memutihkan gigi dengan cara ini, Anda bisa berkumur dengan 1-2 sendok teh minyak kelapa selama 10-30 menit. Namun pastikan minyak tersebut tidak menyentuh tenggorokan, apalagi sampai tertelan. Kemudian bilas mulut Anda dengan air. Gunakan pula minyak kelapa yang berkualitas tinggi.

SEHATQ

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."