Selain Ibu Menyusui, Kakek-Nenek Ikut Menentukan Kualitas ASI

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi menyusui. MomTricks

Ilustrasi menyusui. MomTricks

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Saat membicarakan kualitas Air Susu Ibu atau ASI, kita sudah familiar mendengar pentingnya faktor ibu menyusui yang bahagia. Begitu pula dengan dukungan penuh dari sang ayah dalam membantu ibu selama proses menyusui dan perubahan usai melahirkan. Selain kedua orang tua, kakek dan nenek ikut menentukan keberhasilan program ASI eksklusif pada enam bulan pertama kehidupan bayi. Setelah enam bulan, pemberian ASI dilanjutkan hingga usia 24 bulan.

“Keberhasilan menyusui tak hanya dipengaruhi oleh ibu dan ayah, tapi dipengaruhi juga oleh perlindungan dari nenek dan kakek,” ujar Ketua Sentra Laktasi Indonesia atau Selasi, Lily Sulistyowati dalam siaran pers Kementerian Kesehatan yang diterima.

Dukungan nenek dan kakek dapat berupa edukasi kepada ibu menyusui, dukungan waktu menjaga bayi, dan menjamin keamanan serta kenyamanan kondisi ibu menyusui.

“Menyusui adalah investasi terbaik untuk meningkatkan kesehatan anak. Maka diperlukan perlindungan sosial mulai dari rumah, tempat kerja, dan tempat publik, nenek, kakek, pimpinan kerja, teman, dan kelompok pendukung serta pihak lain untuk keberhasilan menyusui,” ungkap Lily yang pernah menjabat sebagai Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan itu.

Dewi Odjar Ratna Komala, seorang pengusaha sekaligus nenek dari tiga cucu itu, mengaku telah mengenalkan ASI kepada anaknya sejak remaja. Bahkan, kata ia, ketika anaknya melahirkan, ibu anak tersebut selalu berdiskusi tentang ASI.

“Saya mungkin orang beruntung karena saya tahu tentang ASI, anak saya dua, cucu tiga, semuanya anak ASI. Jadi, menantu maupun anak saya tidak bermasalah ASI-nya karena sejak mereka sebelum hamil sudah saya kenalkan dengan ASI, kita selalu diskusi tentang ASI. Saya suka ajak mereka ke seminar-seminar ASI,” paparnya.

Dewi mengaku sering mengajak berkomunikasi dengan cucunya sejak dalam kandungan. Setelah cucunya lahir, ia membagi tugas dengan suaminya. Dewi bertugas memandikan sang cucu, sedangkan suaminya mempunyai tugas mengajak sang cucu berjemur.

Tak hanya kepada anak dan cucunya, Dewi pun memberikan pengetahuan tentang ASI kepada besan. Dukungan dari nenek dan kakek dalam memberikan ASI, kata dia, akan memberikan kenyamanan bagi ibu menyusui dan tidak membuat ibu tertekan, sehingga ASI keluar dengan lancar.

ANTARA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."