3 Trik Orang Tua Membatasi Unggahan Privasi Anak di Media Sosial

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi ibu mengawasi anaknya bermain gadget. shutterstock.com

Ilustrasi ibu mengawasi anaknya bermain gadget. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Masih terkait dengan kebiasaan sharenting di media sosial yang dilakukan oleh orang tua. Saat mengunggah kegiatan terkait anak, sebaiknya orang tua mengikuti rambu-rambu yang menjaga privasi anak. Tujuannya tetap menjaga keamanan anak dari tindakan penyalahgunaan, perundungan, hingga memancing tindakan kejahatan di media sosial.

Agar tidak salah langkah, co-founder Parent Talk dan Podcast #CurhatBaBu, Ario Pratomo membagikan beberapa batasan yang wajib dipahami. Pertama, wajah anak sebaiknya tidak ditunjukkan. Menurutnya, ini akan berdampak pada pelanggaran privasi dari orang tua untuk anak. Walaupun memang orang tua dapat melakukan apapun yang dikehendaki, namun menghargai anak tetap perlu dilakukan. Sebagai penggantinya, Ario lebih mendukung jika karya dari anak saja yang diunggah.

“Kita harus menghormati hak anak. Idealnya dengan tidak menunjukan wajahnya di media sosial. Kalau mau tetap pamer, boleh dengan hasil gambaran atau lukisannya,” ujarnya.

Kedua, orang tua juga wajib menghindari unggahan yang masuk ke ranah personal. Contohnya adalah alamat rumah, tempat anak bersekolah dan plat mobil. Sebab ini akan memberikan celah bagi orang-orang untuk melakukan kejahatan.

“Media sosial itu luas dan terbuka. Siapa saja bisa mengakses. Jadi untuk meminimalkan risiko kejahatan, sebaiknya hal-hal personal ini harus dihindari,” ucapnya.

Ketiga, foto aktivitas anak yang tidak menggunakan pakaian seperti sedang mandi atau berenang juga harus ditinggalkan. Meski terlihat menggemaskan, Ario juga mengatakan bahwa hal tersebut bisa disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

“Sama seperti alamat yang personal, aktivitas tanpa busana juga membahayakan anak karena kita tidak bisa membatasi cara berpikir orang-orang yang melihat gambar tersebut. Buat Anda mungkin lucu, tapi bisa juga bisa dipandang untuk hal negatif oleh orang lain,” tandasnya. 

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."